Penembakan Massal di Kelab Malam LGBT AS, Ini Respons Joe Biden
Senin, 21 November 2022 - 09:44 WIB
Polisi mengidentifikasi tersangka penambakan massal sebagai Anderson Lee Aldrich, seorang pria berusia 22 tahun. Dia beraksi dengan senapan panjang.
Dia dibawa ke tahanan polisi tak lama setelah penembakan dimulai dan sedang dirawat karena cedera.
Kekerasan itu berlangsung hanya beberapa menit. Polisi menerima banyak panggilan 911 mulai pukul 23.56. Para petugas kemudian diberangkatkan pada pukul 23.57 dan tiba pada tengah malam. Tersangka ditahan pada pukul 00.02.
Mengutip laporan CNN, Senin (21/11/2022), sebanyak 39 petugas patroli merespons. Kapten Departemen Pemadam Kebakaran Mike Smaldino mengatakan 11 ambulans pergi ke tempat kejadian.
Gubernur Colorado Jared Polis, yang pada tahun 2018 menjadi pria gay pertama di negara itu yang terpilih sebagai gubernur, memuji individu pemberani yang memblokir pria bersenjata tersebut. Dia menyebut penembakan itu mengerikan, memuakkan, dan menghancurkan.
Lokasi penembakan mengingatkan pada serangan tahun 2016 di sebuah kelab malam LGBTQ di Orlando, Florida, di mana seorang pria bersenjata yang bersumpah setia kepada ISIS menewaskan 49 orang dan melukai sedikitnya 53 orang.
Colorado telah menjadi tempat beberapa penembakan massal paling keji dalam sejarah AS, termasuk penembakan tahun 1999 di Columbine High School dan penembakan bioskop tahun 2012 di Aurora.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Club Q mengatakan pihaknya hancur oleh serangan tidak masuk akal. "Kami berterima kasih atas reaksi cepat dari pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian ini," katanya.
Dia dibawa ke tahanan polisi tak lama setelah penembakan dimulai dan sedang dirawat karena cedera.
Kekerasan itu berlangsung hanya beberapa menit. Polisi menerima banyak panggilan 911 mulai pukul 23.56. Para petugas kemudian diberangkatkan pada pukul 23.57 dan tiba pada tengah malam. Tersangka ditahan pada pukul 00.02.
Mengutip laporan CNN, Senin (21/11/2022), sebanyak 39 petugas patroli merespons. Kapten Departemen Pemadam Kebakaran Mike Smaldino mengatakan 11 ambulans pergi ke tempat kejadian.
Gubernur Colorado Jared Polis, yang pada tahun 2018 menjadi pria gay pertama di negara itu yang terpilih sebagai gubernur, memuji individu pemberani yang memblokir pria bersenjata tersebut. Dia menyebut penembakan itu mengerikan, memuakkan, dan menghancurkan.
Lokasi penembakan mengingatkan pada serangan tahun 2016 di sebuah kelab malam LGBTQ di Orlando, Florida, di mana seorang pria bersenjata yang bersumpah setia kepada ISIS menewaskan 49 orang dan melukai sedikitnya 53 orang.
Colorado telah menjadi tempat beberapa penembakan massal paling keji dalam sejarah AS, termasuk penembakan tahun 1999 di Columbine High School dan penembakan bioskop tahun 2012 di Aurora.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Club Q mengatakan pihaknya hancur oleh serangan tidak masuk akal. "Kami berterima kasih atas reaksi cepat dari pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian ini," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda