Penembakan Massal di Kelab Malam LGBT AS, Ini Respons Joe Biden

Senin, 21 November 2022 - 09:44 WIB
Presiden Joe Biden kecam penembakan massal di kelab malam LGBT di Colorado Springs, AS. Foto/REUTERS
COLORADO SPRINGS - Lima orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam penembakan massal di kelab malam lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Colorado Springs, Amerika Serikat (AS) , Sabtu malam waktu setempat.

Presiden Joe Biden mengecam penembakan massal tersebut. "Kita harus menghilangkan ketidakadilan yang berkontribusi pada kekerasan terhadap orang-orang LGBTQI+," katanya dalam sebuah pernyataan.

"AS tidak dapat dan tidak boleh menoleransi kebencian," katanya lagi.

Pernyataan Biden keluar beberapa jam setelah seorang pria bersenjata mengumbar tembakan di dalam kelab malam LGBT bernama Club Q di Colorado Springs.



"Kita harus mengatasi epidemi kesehatan masyarakat dari kekerasan senjata dalam segala bentuk. Saya menandatangani undang-undang keamanan senjata yang paling signifikan dalam hampir tiga dekade, tetapi kita harus berbuat lebih banyak," kata Biden.

“Tempat-tempat yang seharusnya menjadi ruang penerimaan dan perayaan yang aman tidak boleh diubah menjadi tempat teror dan kekerasan. Padahal itu terlalu sering terjadi. Kita harus mengusir ketidakadilan yang berkontribusi pada kekerasan terhadap orang-orang LGBTQI+,” imbuh Biden.

"Jill [Ibu Negara Jill Biden] dan saya berdoa untuk keluarga dari lima orang yang terbunuh di Colorado Springs, dan bagi mereka yang terluka dalam serangan yang tidak masuk akal ini. Meskipun motif serangan ini belum jelas, kami tahu bahwa kekerasan senjata memiliki dampak khusus pada komunitas LGBTQI+ di seluruh bangsa kita," papar Biden.

Polisi mengatakan pengunjung kelab yang "heroik" berkelahi dan menghentikan seorang pria bersenjata tak lama setelah dia melepaskan tembakan.

Kepala Polisi Colorado Springs Adrian Vasquez mengatakan setidaknya dua orang di dalam kelab menghadapi dan melawan pria bersenjata itu dan mencegah kekerasan lebih lanjut."Kami berutang banyak terima kasih kepada mereka," katanya.

Polisi mengidentifikasi tersangka penambakan massal sebagai Anderson Lee Aldrich, seorang pria berusia 22 tahun. Dia beraksi dengan senapan panjang.

Dia dibawa ke tahanan polisi tak lama setelah penembakan dimulai dan sedang dirawat karena cedera.

Kekerasan itu berlangsung hanya beberapa menit. Polisi menerima banyak panggilan 911 mulai pukul 23.56. Para petugas kemudian diberangkatkan pada pukul 23.57 dan tiba pada tengah malam. Tersangka ditahan pada pukul 00.02.

Mengutip laporan CNN, Senin (21/11/2022), sebanyak 39 petugas patroli merespons. Kapten Departemen Pemadam Kebakaran Mike Smaldino mengatakan 11 ambulans pergi ke tempat kejadian.

Gubernur Colorado Jared Polis, yang pada tahun 2018 menjadi pria gay pertama di negara itu yang terpilih sebagai gubernur, memuji individu pemberani yang memblokir pria bersenjata tersebut. Dia menyebut penembakan itu mengerikan, memuakkan, dan menghancurkan.

Lokasi penembakan mengingatkan pada serangan tahun 2016 di sebuah kelab malam LGBTQ di Orlando, Florida, di mana seorang pria bersenjata yang bersumpah setia kepada ISIS menewaskan 49 orang dan melukai sedikitnya 53 orang.

Colorado telah menjadi tempat beberapa penembakan massal paling keji dalam sejarah AS, termasuk penembakan tahun 1999 di Columbine High School dan penembakan bioskop tahun 2012 di Aurora.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Club Q mengatakan pihaknya hancur oleh serangan tidak masuk akal. "Kami berterima kasih atas reaksi cepat dari pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian ini," katanya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More