Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim Unggul, Mahathir Mohamad Kalah Mengejutkan
Minggu, 20 November 2022 - 05:50 WIB
KUALA LUMPUR - Hasil sementara pemilihan umum (Pemilu) yang diperebutkan dengan panas di Malaysia menunjukkan koalisi multiras pimpinan Anwar Ibrahim unggul dan bersaing ketat dengan koalisi yang dipimpin mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Koalisi Barisan Nasional pimpinan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob—yang didominasi oleh partainya; Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO)—mengalami kekalahan.
Kekalahan mengejutkan juga dialami mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan partainya; Partai Pejuang Tanah Air. Politisi berusia 97 tahun itu kehilangan kursi parlementernya—kekalahan elektoral pertama dalam 53 tahun.
Pemilu ke-15 yang digelar pada hari Sabtu tersebut kemungkinan akan mengakhiri karier politik Mahathir.
Komisi Pemilu telah mengumumkan hasil untuk 150 dari 222 kursi Parlemen.
Kubu aliansi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim unggul dengan 50 kursi, sementara aliansi Muhyiddin berada di urutan kedua dengan 48 kursi.
Koalisi Barisan Nasional yang tercemar korupsi, yang memerintah Malaysia sejak kemerdekaannya dari Inggris hingga 2018, masih dapat kembali berkuasa tergantung pada aliansi pasca-pemilu.
Menurut Komisi Pemilu, Mahathir berada di urutan keempat dalam pertarungan lima arah di daerah pemilihannya yang telah lama dipegangnya di pulau resor liburan Langkawi.
Koalisi Barisan Nasional pimpinan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob—yang didominasi oleh partainya; Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO)—mengalami kekalahan.
Kekalahan mengejutkan juga dialami mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan partainya; Partai Pejuang Tanah Air. Politisi berusia 97 tahun itu kehilangan kursi parlementernya—kekalahan elektoral pertama dalam 53 tahun.
Pemilu ke-15 yang digelar pada hari Sabtu tersebut kemungkinan akan mengakhiri karier politik Mahathir.
Komisi Pemilu telah mengumumkan hasil untuk 150 dari 222 kursi Parlemen.
Kubu aliansi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim unggul dengan 50 kursi, sementara aliansi Muhyiddin berada di urutan kedua dengan 48 kursi.
Koalisi Barisan Nasional yang tercemar korupsi, yang memerintah Malaysia sejak kemerdekaannya dari Inggris hingga 2018, masih dapat kembali berkuasa tergantung pada aliansi pasca-pemilu.
Menurut Komisi Pemilu, Mahathir berada di urutan keempat dalam pertarungan lima arah di daerah pemilihannya yang telah lama dipegangnya di pulau resor liburan Langkawi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda