Teroris Brenton Tarrant Pembantai 51 Muslim di Masjid Christchurch Ajukan Banding

Selasa, 08 November 2022 - 23:48 WIB
Brenton Tarrant, teroris asal Australia yang membantai 51 jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, 15 Maret 2019. Foto/REUTERS
CHRISTCHURCH - Brenton Tarrant , teroris yang menembak mati 51 muslim di dua masjid di Christchurch , Selandia Baru, pada 2019 telah mengajukan banding atas vonisnya. Dia sebelumnya dihukum penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Langkah teroris asal Australia ini telah mengejutkan para penyintas.

Pengadilan Banding di Wellington pada Selasa (8/11/2022) mengonfirmasi kepada New Zealand Herald bahwa Brenton Tarrant telah mengajukan banding terhadap hukumannya.



Seorang juru bicara Pengadilan Banding mengatakan bahwa belum ada tanggal sidang yang dijadwalkan.

Baca Juga: Ucapan Horor Teroris Brenton Tarrant saat Ditangkap Polisi

Imam Gamal Fouda yang selamat dari serangan teroris di Masjid Al-Noor di Deans Ave di mana 44 jemaah ditembak mati saat salat Jumat mengatakan dia percaya pada sistem peradilan Selandia Baru.

Seperti diketahui, Tarrant melepaskan tembakan di Masjid Al-Noor dan Linwood Islamic Center pada 2019.

“Saya percaya bahwa ini akan menyebabkan trauma yang signifikan dalam komunitas kami dan teroris tidak akan mendapatkan apa-apa darinya,” katanya.

“Saya berjuang untuk memahami mengapa dia melakukan ini ketika dia sendiri mengaku bersalah," ujarnya.

"Saya tidak bisa tidak berpikir bahwa ini adalah tindakan lain dari teroris ini untuk menyakiti korbannya lagi dengan tetap menghidupkan ingatan tentang dia dan tindakan terorisnya."

Pada Maret 2020, Tarrant mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan, dan dakwaan terorisme.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Pada saat pengakuan bersalahnya, banyak korban serangan teror mengungkapkan kelegaan mereka karena terhindar dari trauma karena harus menjalani persidangan.

Tindakan terorisme terburuk Selandia Baru difilmkan oleh Tarrant dan disiarkan langsung di Facebook, yang mengarah ke reformasi senjata dan pertemuan puncak politik global yang diprakarsai oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern untuk menghilangkan konten teroris dan ekstremis kekerasan online.

Temel Atacocugu, yang tertembak sembilan kali selama serangan Masjid Al Noor, belum mendengar berita banding ketika dihubungi oleh New Zealand Herald, dan mengatakan dia akan mendiskusikannya dengan pengacaranya besok.

"Dia melakukan hal-hal ini untuk terus mengingatkan publik bahwa 'Saya masih di sini'. Dia berusaha untuk tidak dilupakan," katanya.

"Itu tidak akan berhasil dan dia akan tetap di sana selamanya," ujarnya.

Rahimi Ahmad yang tertembak di Al Noor dan terluka parah hari ini sangat terkejut dan tertekan atas langkah terbaru dari teroris tersebut.

“Saya sangat berharap permintaannya tidak dikabulkan,” katanya. “Dia sangat beruntung telah diperlakukan dengan baik di penjara.”

Ketika dihubungi oleh New Zealand Herald, pengacara Tarrant Ron Mansfield KC mengatakan dia tidak tersedia saat ini, tetapi menambahkan dia saat ini hanya ditugaskan sebagai penasihat untuk penyelidikan koroner atas serangan teror 15 Maret.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More