5 Sebab Bom Gravitasi jadi Senjata Nuklir Paling Berbahaya Milik AS

Senin, 31 Oktober 2022 - 18:49 WIB
Bom gravitasi menjadi andalan AS di medan perang. Foto/usaf/thedrive
WASHINGTON - Kombinasi akurasi tinggi dan berdaya ledak rendah menjadikan bom gravitasi B61-12 sebagai bom nuklir paling berguna di gudang senjata Amerika Serikat (AS).

Hal ini membuat penggunaan senjata nuklir dapat dipikirkan untuk pertama kalinya sejak tahun 1940-an. Kehadiran B61-12 mendorong tren ini lebih jauh.

Amerika Serikat diketahui memiliki persenjataan nuklir yang luas. Menurut Federasi Ilmuwan Atom, pada April 2018, Amerika Serikat memiliki persenjataan lebih dari 7.200 bom nuklir.



Dari jumlah tersebut, lebih dari 2.000 bom dikerahkan dengan rincian 1.900 senjata nuklir strategis dan 180 senjata nuklir non-strategis.

Amerika juga mempertahankan sejumlah besar opsi pengerahan untuk bom nuklirnya. Sebagai bagian dari triad nuklirnya, AS memelihara sekitar 94 pembom berkemampuan nuklir (B-2 dan B-52), lebih dari 400 ICBM Minuteman III dan 12 kapal selam nuklir rudal balistik kelas Ohio.

Yang terakhir ini dilengkapi dengan rudal balistik kapal selam modern Trident II, yang merupakan peningkatan drastis atas pesaing berbasis darat mereka.

Memang, seperti yang telah dicatat Keir Lieber dan Daryl Press, “Pada tahun 1985, satu hulu ledak ICBM AS memiliki peluang kurang dari 60% untuk menghancurkan satu silo biasa… Saat ini, serangan multi-hulu ledak pada satu silo menggunakan rudal Trident II akan memiliki peluang sekitar 99% untuk menghancurkannya.”

Namun bom nuklir paling berbahaya di gudang senjata Amerika mungkin adalah B61-12 yang baru.

Inilah sebab bom gravitasi itu menjadi yang sangat berbahaya dalam gudang senjata AS.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More