Polandia Terima Proposal Nuklir AS, Peringatan Keras bagi Rusia

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 10:03 WIB
Salah satu reaktor di stasiun pembangkit nuklir San Onofre, San Clemente, California, AS. Foto/REUTERS
WARSAWA - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyatakan negaranya telah menerima tawaran Amerika Serikat (AS) untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama.

Menurut Morawiecki pada Jumat (28/10/2022), Westinghouse Electric Co akan diberikan kontrak untuk membangun reaktor, yang pertama harus selesai pada 2033.

“Aliansi Polandia-AS yang kuat menjamin keberhasilan inisiatif bersama kami,” tweet Morawiecki pada Jumat.





Dia menambahkan, “Keputusan untuk menggunakan teknologi yang andal dan aman dari Westinghouse diambil setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Energi AS Jennifer Granholm.

Morawiecki juga berterima kasih kepada duta besar AS untuk Polandia Mark Brzezinski, yang menyampaikan proposal Westinghouse bulan lalu.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Korea milik negara Korea Selatan juga telah mengajukan tawaran untuk proyek tersebut pada April.



Warsawa juga telah membahas proyek tersebut dengan perusahaan-perusahaan Prancis.

Seorang pejabat senior AS mengatakan, “Keputusan itu adalah kesepakatan besar karena akan mendefinisikan ... keamanan yang saling bergantung selama beberapa dekade mendatang."

“Memilih AS dan Westinghouse mengirim pesan ke Rusia tentang kekuatan dan penyatuan aliansi AS-Polandia," papar pejabat itu.

Sebelumnya pada Jumat, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Andrzej Duda Jakub Kumoch berpendapat AS harus secara permanen menempatkan pasukan dan senjata nuklir di wilayah Polandia, menolak perjanjian NATO-Rusia 1997 yang menghalangi jalan sebagai surat mati.

Visi Warsawa untuk proyek energi akan melihat total enam reaktor yang dibangun pada 2040 dan pada akhirnya menghasilkan daya 6-9 gigawatt.

Investor asing akan menyediakan teknologi dan membantu mengelola serta mendanai PLTN, dengan imbalan 49% saham dalam usaha tersebut.

Granholm dan Westinghouse mengajukan proyek tersebut sebagai cara bagi Polandia mengurangi emisi karbon dan menghapus batu bara secara bertahap.

Warsawa memutuskan diri dari impor gas alam Rusia pada April, dengan alasan konflik di Ukraina.

Pipa yang mengirimkan gas alam dari Norwegia diresmikan pada September, hanya sehari sebelum pipa Nord Stream dari Rusia ke Jerman rusak dalam tindakan sabotase yang tidak ada yang secara resmi mengaku bertanggung jawab.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More