Media China Ledek 2 Kapal Induk AS di Laut China Selatan bak Macan Kertas

Selasa, 07 Juli 2020 - 07:23 WIB
Kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz. Foto/Anthony Collier/US Navy
BEIJING - Pemerintah China mengecam latihan militer dua kapal induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan karena dianggap sebagai perusak perdamaian kawasan.

Sedangkan media pemerintah Beijing mengolok-olok dua kapal perang raksasa Amerika itu dengan sebutan "macan kertas" karena Beijing siap dengan rudal pembunuh kapal induk.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers reguler hari Senin mengatakan penyebaran dua kapal induk militer Amerika kemungkinan memiliki motif mendasar yang mengancam keamanan regional. (Baca: Dua Kapal Induk AS di Laut China Selatan Target Empuk Rudal China )

"Latihan AS mengganggu hubungan antara negara-negara di Laut China Selatan, dan merusak perdamaian serta stabilitas di kawasan ini," kata Zhao.



Sebelumnya, komandan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Ronald Reagan; Laksamana Muda George Wikoff, mengatakan kapal induk USS Ronald Reagan dan USS Nimitz berlayar ke area Laut China Selatan untuk tujuan pelatihan.

Latihan tersebut dilakukan setelah Beijing melakukan latihan sendiri di dekat Kepulauan Paracel yang telah diklaim China dari Rabu hingga Minggu.

Media pemerintah China, The Global Times, melaporkan militer Beijing telah melakukan latihan rudal di Teluk Bohai, teluk barat laut dan paling dalam di Laut Kuning.

"Karena Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah sepenuhnya mengamankan senjata baru untuk menghancurkan kapal induk, kapal induk Amerika Serikat hanyalah macan kertas," tulis media tersebut dalam sebuah editorial yang dilansir UPI.com, Selasa (7/7/2020). (Baca: Dua Kapal Induknya Diancam Rudal Pembunuh China, Ini Respons AS )

Media pemerintah itu juga mengutip para pakar militer setempat, yang menyatakan Amerika Serikat meningkatkan latihan sebagai tanggapan terhadap penerapan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.

Salah satunya pakar Angkatan Laut yang berbasis di Beijing, Li Jie, yang mengatakan; "Amerika Serikat berusaha menunjukkan bahwa kekuatan militernya adalah yang paling kuat, di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19."

"Hilangnya 'kartu Hong Kong' melalui pengesahan UU Keamanan Hong Kong adalah alasan lain Amerika Serikat mengalihkan fokusnya ke Laut China Selatan dan Taiwan," ujar Li.

Pada Senin pagi, Presiden AS Donald Trump mengutuk China di Twitter. (Baca juga: Jenderal Andika Lantik Mayjen Bakti Agus Jadi Pangdam IV/Diponegoro )

"China telah menyebabkan kerusakan besar pada Amerika Serikat dan seluruh dunia!" tulis Trump, yang kemungkinan merujuk pada pandemi global virus corona baru (Covid-19).
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More