Pasukan Rusia Gali Parit untuk Perang Habis-habisan di Kherson
Rabu, 26 Oktober 2022 - 14:13 WIB
Rusia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa bahwa Ukraina sedang bersiap menggunakan "bom kotor".
Tuduhan itu dibantah pejabat Barat dan Ukraina sebagai dalih palsu untuk mengintensifkan perang.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan bukti telah dibagikan dengan rekan-rekan Barat.
"Saya tidak keberatan orang-orang mengatakan bahwa Rusia menangisi serigala jika ini tidak terjadi karena ini adalah bencana yang mengerikan yang berpotensi mengancam seluruh Bumi," papar dia kepada wartawan.
Presiden Zelenskyy mengatakan tuduhan Rusia menunjukkan Moskow berencana menggunakan senjata nuklir taktis dan akan berusaha menyalahkan Kiev.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia akan "membuat kesalahan yang sangat serius" jika menggunakan senjata nuklir taktis.
Biden kemudian berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak, dan mereka sepakat tentang pentingnya mendukung Ukraina, menurut Gedung Putih.
Sebagai tanggapan nyata atas tuduhan Moskow, pengawas nuklir PBB mengatakan sedang bersiap mengirim inspektur ke dua situs Ukraina yang tidak dikenal atas permintaan Kiev.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan inspektur akan menerima akses penuh. Dia meminta Moskow menunjukkan transparansi yang sama.
Kantor berita negara Rusia RIA mengidentifikasi dua situs yang terlibat itu Pabrik Pengayaan Mineral Timur di wilayah Dnipropetrovsk tengah dan Institut Penelitian Nuklir di Kiev.
Tuduhan itu dibantah pejabat Barat dan Ukraina sebagai dalih palsu untuk mengintensifkan perang.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan bukti telah dibagikan dengan rekan-rekan Barat.
"Saya tidak keberatan orang-orang mengatakan bahwa Rusia menangisi serigala jika ini tidak terjadi karena ini adalah bencana yang mengerikan yang berpotensi mengancam seluruh Bumi," papar dia kepada wartawan.
Presiden Zelenskyy mengatakan tuduhan Rusia menunjukkan Moskow berencana menggunakan senjata nuklir taktis dan akan berusaha menyalahkan Kiev.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia akan "membuat kesalahan yang sangat serius" jika menggunakan senjata nuklir taktis.
Biden kemudian berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak, dan mereka sepakat tentang pentingnya mendukung Ukraina, menurut Gedung Putih.
Sebagai tanggapan nyata atas tuduhan Moskow, pengawas nuklir PBB mengatakan sedang bersiap mengirim inspektur ke dua situs Ukraina yang tidak dikenal atas permintaan Kiev.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan inspektur akan menerima akses penuh. Dia meminta Moskow menunjukkan transparansi yang sama.
Kantor berita negara Rusia RIA mengidentifikasi dua situs yang terlibat itu Pabrik Pengayaan Mineral Timur di wilayah Dnipropetrovsk tengah dan Institut Penelitian Nuklir di Kiev.
tulis komentar anda