Rusia Peringatkan AS dan Inggris tentang Rencana Bom Kotor Ukraina
Selasa, 25 Oktober 2022 - 12:06 WIB
MOSKOW - Rusia telah membahas ancaman Ukraina yang berpotensi menggunakan "bom kotor" dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) di tingkat Kepala Staf Umum.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Senin (24/10/2022).
Kepala pertahanan Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, mengangkat masalah itu dalam panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, setelah melakukan percakapan serupa dengan rekan Inggrisnya, Laksamana Sir Tony Radakin.
Pentagon hanya menyebutkan kedua jenderal tersebut membahas “beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Itu adalah percakapan pertama antara Gerasimov dan Milley sejak Mei.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan panggilan telepon antara Radakin dan Gerasimov terjadi "atas permintaan Kementerian Pertahanan Rusia."
“Inggris menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina merencanakan tindakan untuk meningkatkan konflik," ungkap Kemhan Inggris.
“Radakin juga menyatakan kembali dukungan abadi Inggris untuk Ukraina,” papar pernyataan Kemhan Inggris.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Senin (24/10/2022).
Kepala pertahanan Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, mengangkat masalah itu dalam panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, setelah melakukan percakapan serupa dengan rekan Inggrisnya, Laksamana Sir Tony Radakin.
Pentagon hanya menyebutkan kedua jenderal tersebut membahas “beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Itu adalah percakapan pertama antara Gerasimov dan Milley sejak Mei.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan panggilan telepon antara Radakin dan Gerasimov terjadi "atas permintaan Kementerian Pertahanan Rusia."
“Inggris menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina merencanakan tindakan untuk meningkatkan konflik," ungkap Kemhan Inggris.
“Radakin juga menyatakan kembali dukungan abadi Inggris untuk Ukraina,” papar pernyataan Kemhan Inggris.
tulis komentar anda