Putin Terapkan Darurat Militer di 4 Bekas Wilayah Ukraina
Rabu, 19 Oktober 2022 - 20:36 WIB
MOSKOW - Darurat militer diberlakukan di empat wilayah yang baru-baru ini memilih menjadi bagian dari Rusia di tengah konflik dengan Ukraina.
Keputusan tersebut diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (19/10/2022).
“Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, telah memberlakukan darurat militer ketika mereka menjadi bagian dari Rusia,” ungkap Putin.
“Jadi, keputusan itu memberikan dasar hukum untuk tetap berada di bawah kedaulatan Rusia,” papar dia dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Dokumen yang ditandatangani Putin untuk memperkenalkan darurat militer mulai berlaku tengah malam pada Kamis (20/10/2022).
Keputusan itu juga memerintahkan berbagai bagian dari pemerintah Rusia untuk menyerahkan rencana aksi yang sesuai dalam waktu tiga hari.
Orang-orang di empat bekas wilayah Ukraina memberikan suara dalam referendum bulan lalu untuk meminta Moskow menerima mereka sebagai bagian dari Rusia.
Ukraina menolak pemungutan suara sebagai tidak sah dan berjanji menggunakan kekuatan militer untuk merebut daerah.
Sebelumnya pada Rabu, para pejabat di Wilayah Kherson melaporkan pasukan Ukraina tampaknya dikerahkan untuk serangan skala besar terhadap ibu kota Kherson.
Pemerintah daerah mengumumkan pekan ini relokasi penduduk dari kota ke sisi timur Sungai Dnieper karena ancaman yang ditimbulkan pasukan Kiev.
Keputusan tersebut diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (19/10/2022).
“Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, telah memberlakukan darurat militer ketika mereka menjadi bagian dari Rusia,” ungkap Putin.
“Jadi, keputusan itu memberikan dasar hukum untuk tetap berada di bawah kedaulatan Rusia,” papar dia dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Dokumen yang ditandatangani Putin untuk memperkenalkan darurat militer mulai berlaku tengah malam pada Kamis (20/10/2022).
Keputusan itu juga memerintahkan berbagai bagian dari pemerintah Rusia untuk menyerahkan rencana aksi yang sesuai dalam waktu tiga hari.
Orang-orang di empat bekas wilayah Ukraina memberikan suara dalam referendum bulan lalu untuk meminta Moskow menerima mereka sebagai bagian dari Rusia.
Ukraina menolak pemungutan suara sebagai tidak sah dan berjanji menggunakan kekuatan militer untuk merebut daerah.
Sebelumnya pada Rabu, para pejabat di Wilayah Kherson melaporkan pasukan Ukraina tampaknya dikerahkan untuk serangan skala besar terhadap ibu kota Kherson.
Pemerintah daerah mengumumkan pekan ini relokasi penduduk dari kota ke sisi timur Sungai Dnieper karena ancaman yang ditimbulkan pasukan Kiev.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda