Atlet Cantik Iran Hilang setelah Menolak Pakai Jilbab dalam Lomba Panjat Tebing
Selasa, 18 Oktober 2022 - 17:14 WIB
TEHERAN - Seorang atlet Iran yang menjadi berita utama karena menolak mengenakan jilbab saat berlaga di luar negeri dilaporkan hilang.
Elnaz Rekabi (33) menghindari aturan pembatasan Republik Islam saat mewakili negaranya di Asian Sport Climbing Championships di Seoul pada Minggu (16/10/2022).
Sumber yang dekat dengan Rekabi mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat menghubunginya sejak Senin malam (17/10/2022).
Rekabi menempati posisi keempat di kejuaraan tetapi pernyataannya yang menantang dalam memilih tidak mengenakan jilbab disiarkan ke seluruh dunia.
Itu terjadi ketika protes terus mengguncang Iran setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Mahsa Amini yang berusia 22 tahun itu ditangkap karena diduga tidak mengenakan jilbab dengan benar sesuai dengan hukum Islam di Iran.
Rekabi dan atlet Iran lainnya berangkat dari Garden Seoul Hotel pada Senin pagi.
Mereka dijadwalkan akan kembali ke Iran pada Rabu. Namun, BBC Persia, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan paspor dan ponsel Rekabi telah disita.
Teheran belum mengomentari laporan itu. Demonstrasi setelah kematian Amini telah berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang sangat besar.
Unjuk rasa itu menjadi salah satu tantangan terbesar pemerintah Iran sejak penggulingan Syah pada 1979.
Sebanyak 122 orang telah tewas dalam bentrok melawan aparat saat unjuk rasa mendukung Amini, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia.
Elnaz Rekabi (33) menghindari aturan pembatasan Republik Islam saat mewakili negaranya di Asian Sport Climbing Championships di Seoul pada Minggu (16/10/2022).
Sumber yang dekat dengan Rekabi mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat menghubunginya sejak Senin malam (17/10/2022).
Rekabi menempati posisi keempat di kejuaraan tetapi pernyataannya yang menantang dalam memilih tidak mengenakan jilbab disiarkan ke seluruh dunia.
Itu terjadi ketika protes terus mengguncang Iran setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Mahsa Amini yang berusia 22 tahun itu ditangkap karena diduga tidak mengenakan jilbab dengan benar sesuai dengan hukum Islam di Iran.
Rekabi dan atlet Iran lainnya berangkat dari Garden Seoul Hotel pada Senin pagi.
Mereka dijadwalkan akan kembali ke Iran pada Rabu. Namun, BBC Persia, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan paspor dan ponsel Rekabi telah disita.
Teheran belum mengomentari laporan itu. Demonstrasi setelah kematian Amini telah berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang sangat besar.
Unjuk rasa itu menjadi salah satu tantangan terbesar pemerintah Iran sejak penggulingan Syah pada 1979.
Sebanyak 122 orang telah tewas dalam bentrok melawan aparat saat unjuk rasa mendukung Amini, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda