AS Didesak Pindahkan Rudal Patriot Arab Saudi ke Ukraina sebagai Pembalasan

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 07:08 WIB
"AS harus menangguhkan penjualan Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) ke Arab Saudi dan menggunakan kembali rudal ini ke Ukraina, yang dapat menggunakannya dengan National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) yang baru disediakan untuk melindungi wilayah dan penduduknya dari pengeboman kriminal Rusia," papar Murphy.

Menurutnya, AS dijadwalkan mengirimkan 280 unit AMRAAM ke Arab Saudi yang seharusnya dikirim ke Ukraina.

Murphy sebelumnya kritis tentang kunjungan Presiden Joe Biden ke Arab Saudi pada Juli lalu, termasuk negosiasi untuk peningkatan produksi minyak.

“Pendirian akan berpendapat bahwa jika Amerika Serikat mengkalibrasi ulang hubungannya dengan Riyadh, Arab Saudi mungkin akan memangkas pengiriman minyak atau secara lebih terbuka menyelaraskan dirinya dengan China atau Rusia,” imbuh Murphy dalam pendapat terpisah di artikel op-ed di Foreign Policy, yang dilansir Sabtu (15/10/2022).

"Tetapi keduanya tidak akan menjadi kepentingan Arab Saudi. Negara ini masih membutuhkan pasar minyak kita."

Dalam penampilan awal pekan ini di "State of the Union" CNN, Murphy mengatakan dia yakin AS perlu memikirkan kembali penjualan senjata ke Arab Saudi sambil mencabut pengecualian yang diberikan kepada kartel energi dari kewajiban penetapan harga.

Menurutnya, kehadiran pasukan di wilayah itu juga harus dipertimbangkan kembali.

"Maksud saya, dengar, selama bertahun-tahun, kami telah melihat ke arah lain karena Arab Saudi telah memutilasi jurnalis, telah terlibat dalam represi politik besar-besaran," kata Murphy.

"Untuk satu alasan—kami ingin tahu bahwa ketika chip turun, ketika ada krisis global, Saudi akan memilih kami daripada Rusia," paparnya.

"Ya, mereka tidak. Mereka memilih Rusia. Mereka memilih untuk mendukung Rusia, menaikkan harga minyak, yang dapat berpotensi memecah koalisi Ukraina kita, dan harus ada konsekuensi untuk itu," sambung Murphy.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More