Erdogan Dukung Ide Putin Bangun Pusat Gas Internasional di Turki

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 00:01 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Astana, Kazakhstan, 13 Oktober 2022. Foto/Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidenan Turki/REUTERS
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung gagasan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menciptakan pusat gas alam internasional di Turki.

Pusat gas itu untuk mengirimkan pasokan Rusia ke Eropa. Menurut Erdogan, dia dan Putin kini telah meminta pemerintah masing-masing mempresentasikan rencana pembangunan sesegera mungkin.

Erdogan mengatakan otoritas energi kedua negara akan bekerja sama menentukan tempat terbaik untuk membangun pusat distribusi, yang kemungkinan besar akan berada di barat laut Turki, di wilayah Thrace yang berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria.

“Bersama dengan Tuan Putin, kami telah menginstruksikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam kami dan lembaga terkait di pihak Rusia untuk bekerja sama,” papar Erdogan kepada wartawan di pesawat kepresidenan saat kembali dari Kazakhstan pada Kamis (13/10/2022).





“Mereka akan melakukan penelitian ini. Di mana pun tempat yang paling tepat, mudah-mudahan kami akan mendirikan pusat distribusi ini di sana,” ujar dia.

Erdogan mencatat, sementara Turki telah memiliki pusat distribusi nasional, infrastruktur baru akan menjadi pusat gas internasional pertama di negara itu.

Keputusan itu muncul setelah pertemuan tertutup antara Erdogan dan Putin di sela-sela KTT regional di Astana pada Kamis.

Presiden Rusia menawarkan untuk membangun pusat gas utama di Turki untuk menangani pasokan yang sebelumnya diarahkan ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 di Laut Baltik.

Pipa itu, bersama dengan Nord Stream 2 yang belum digunakan, rusak parah dalam serangkaian ledakan pada akhir September, yang secara luas dianggap sebagai hasil sabotase.

Memuji Turki sebagai salah satu mitra "paling andal" untuk transit bahan bakar Rusia ke Eropa, Putin mencatat pusat gas internasional tidak hanya berfungsi sebagai platform distribusi, tetapi juga dapat digunakan untuk menentukan harga gas dan menghindari "politisasi" dari masalah ini.

Kremlin sebelumnya mendesak Ankara mempertimbangkan lebih lanjut pengembangan infrastruktur gasnya setelah beberapa orang ditahan di Rusia karena diduga merencanakan menyabotase pipa TurkStream.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pipa itu sekarang menjadi satu-satunya yang "berfungsi penuh, terisi penuh dan bekerja sebagai rute jarum jam" untuk gas Rusia mencapai Eropa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More