Rusia Terisolasi, Hanya 4 Negara Dukung Aneksasi Wilayah Ukraina
Kamis, 13 Oktober 2022 - 14:45 WIB
NEW YORK - Rusia mendapat pukulan telah dalam Majelis Umum PBB yang memilih untuk mengecam upaya pencaplokan ilegal Moskow atas empat wilayah yang diduduki di Ukraina.
Sekitar tiga perempat dari 193 anggota Majelis Umum PBB memilih resolusi yang menyerukan negara-negara dan organisasi internasional untuk tidak mengakui klaim Rusia atas empat wilayah di selatan dan timur Ukraina. Hanya Belarusia, Korea Utara, Nikaragua dan Suriah yang bergabung dengan Rusia dalam pemungutan suara menentang resolusi tersebut.
Pemungutan suara tersebut merupakan kemunduran bagi Moskow, yang telah berusaha untuk memutarbalikkan isolasi internasional yang dihadapinya sejak menginvasi Ukraina pada Februari lalu.
Resolusi itu muncul sebagai tanggapan atas proklamasi Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 September lalu bahwa penduduk wilayah Ukraina di Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia memilih untuk bergabung dengan Rusia.
Aneksasi itu dikutuk sebagai tindakan tidak sah oleh Amerika Serikat (AS) dan lainnya, karena militer Ukraina telah berusaha untuk menegaskan kembali kendali atas wilayah tersebut.
Perwakilan tetap Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan dalam pidatonya di depan majelis bahwa resolusi itu tentang menegakkan Piagam PBB yang melarang satu negara menyerang negara lain.
"Rekan-rekan yang terhormat, satu-satunya hal yang ditakuti Rusia adalah kesatuan tujuan kita yang kuat dalam membela Piagam PBB," katanya.
"Untuk membela hak setiap negara untuk mendapatkan keuntungan dari penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (13/10/2022).
Sekitar tiga perempat dari 193 anggota Majelis Umum PBB memilih resolusi yang menyerukan negara-negara dan organisasi internasional untuk tidak mengakui klaim Rusia atas empat wilayah di selatan dan timur Ukraina. Hanya Belarusia, Korea Utara, Nikaragua dan Suriah yang bergabung dengan Rusia dalam pemungutan suara menentang resolusi tersebut.
Pemungutan suara tersebut merupakan kemunduran bagi Moskow, yang telah berusaha untuk memutarbalikkan isolasi internasional yang dihadapinya sejak menginvasi Ukraina pada Februari lalu.
Resolusi itu muncul sebagai tanggapan atas proklamasi Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 September lalu bahwa penduduk wilayah Ukraina di Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia memilih untuk bergabung dengan Rusia.
Aneksasi itu dikutuk sebagai tindakan tidak sah oleh Amerika Serikat (AS) dan lainnya, karena militer Ukraina telah berusaha untuk menegaskan kembali kendali atas wilayah tersebut.
Perwakilan tetap Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan dalam pidatonya di depan majelis bahwa resolusi itu tentang menegakkan Piagam PBB yang melarang satu negara menyerang negara lain.
"Rekan-rekan yang terhormat, satu-satunya hal yang ditakuti Rusia adalah kesatuan tujuan kita yang kuat dalam membela Piagam PBB," katanya.
"Untuk membela hak setiap negara untuk mendapatkan keuntungan dari penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (13/10/2022).
tulis komentar anda