4 Negara yang Mengakui Kemerdekaan Luhansk dan Donetsk
Senin, 10 Oktober 2022 - 15:02 WIB
JAKARTA - Beberapa negara sudah mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang merdeka dari Ukraina.
Dua wilayah itu dipimpin oleh separatis pro-Moskow selama hampir satu dekade. Keduanya baru-baru ini resmi bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum, yang oleh Ukraina dan sekutu Barat-nya dianggap sebagai aneksasi atau pencaplokan ilegal.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang invasinya ke Ukraina telah mengakui kemerdekaan dua wilayah tersebut, yang kemudian memerintahkan pasukan Moskow ditempatkan di sana.
Luhansk dan Donetsk sebenarnya telah memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta yang menggulingkan pemimpin pro-Rusia terjadi di negara itu pada 2014.
Pada tahun yang sama, Crimea juga memisahkan diri dari Ukraina. Kemudian, wilayah itu menggelar referendum dan bergabung dengan Federasi Rusia—yang tidak pernah diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya.
Para pemimpin di kedua wilayah itu kemudian membentuk negara dengan nama Republik Rakyat Donetsk (DPR ) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Tidak seperti Crimea yang langsung diamankan militer Rusia, Donetsk dan Luhansk sempat dibiarkan oleh Moskow untuk berperang sendiri melawan pasukan Ukraina selama 8 tahun.
Setelah situasinya semakin genting, Rusia akhirnya mengakui kedua wilayah itu sebagai negara yang merdeka. Pengakuan itu diikuti empat negara lain, yakni Kuba, Venezuela, Suriah, Nikaragua.
Provinsi-provinsi Georgia yang memisahkan diri; Abzkania dan Ossetia Selatan, juga mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.
MG / Navizia Louvitriokatavia
Dua wilayah itu dipimpin oleh separatis pro-Moskow selama hampir satu dekade. Keduanya baru-baru ini resmi bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum, yang oleh Ukraina dan sekutu Barat-nya dianggap sebagai aneksasi atau pencaplokan ilegal.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang invasinya ke Ukraina telah mengakui kemerdekaan dua wilayah tersebut, yang kemudian memerintahkan pasukan Moskow ditempatkan di sana.
Luhansk dan Donetsk sebenarnya telah memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta yang menggulingkan pemimpin pro-Rusia terjadi di negara itu pada 2014.
Pada tahun yang sama, Crimea juga memisahkan diri dari Ukraina. Kemudian, wilayah itu menggelar referendum dan bergabung dengan Federasi Rusia—yang tidak pernah diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya.
Para pemimpin di kedua wilayah itu kemudian membentuk negara dengan nama Republik Rakyat Donetsk (DPR ) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Tidak seperti Crimea yang langsung diamankan militer Rusia, Donetsk dan Luhansk sempat dibiarkan oleh Moskow untuk berperang sendiri melawan pasukan Ukraina selama 8 tahun.
Setelah situasinya semakin genting, Rusia akhirnya mengakui kedua wilayah itu sebagai negara yang merdeka. Pengakuan itu diikuti empat negara lain, yakni Kuba, Venezuela, Suriah, Nikaragua.
Provinsi-provinsi Georgia yang memisahkan diri; Abzkania dan Ossetia Selatan, juga mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.
MG / Navizia Louvitriokatavia
(min)
tulis komentar anda