Mengapa Israel Selalu Didukung Penuh oleh Amerika Serikat?
Senin, 03 Oktober 2022 - 16:44 WIB
Hampir semua negara Barat berbagi dukungan kuat Amerika Serikat untuk hak sah Israel untuk hidup dalam perdamaian dan keamanan.
Memang, 99% bantuan militer AS ke Israel sejak pendiriannya datang hanya setelah Israel membuktikan dirinya jauh lebih kuat daripada kombinasi tentara Arab mana pun.
Setelah itu, pasukan pendudukan Israel menjadi penguasa sebagian besar penduduk Palestina.
Israel adalah penerima kumulatif terbesar dari bantuan luar negeri AS di era pasca-Perang Dunia II. Pada tahun 2016, Presiden Barack Obama saat itu menandatangani perjanjian pertahanan dengan Israel yang menyediakan USD38 miliar dukungan militer AS selama 10 tahun termasuk pendanaan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Israel tidak benar-benar membutuhkan bantuan tersebut. Pasalnya, Israel sudah berpenghasilan tinggi dari sektor teknologi tinggi yang berkembang pesat.
Pengaruh lobi Yahudi sangat kuat di Amerika Serikat seperti diungkap Mearsheimer dan Walt dalam The Israel Lobby and US Foreign Policy pada 2008.
Lobi Yahudi adalah koalisi longgar (loose coalition) berbagai individu dan kelompok yang bersifat terbuka, bekerja sesuai hukum, canggih, dan sangat berdedikasi untuk mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat agar mendukung Israel.
Jadi meningkatnya dukungan AS untuk pemerintah Israel, seperti dukungan AS untuk sekutu di tempat lain di dunia, tidak dimotivasi terutama oleh kebutuhan keamanan yang objektif atau komitmen moral yang kuat terhadap negara tersebut.
Serta sebaliknya, seperti di tempat lain, kebijakan luar negeri AS dimotivasi terutama untuk memajukan kepentingan strategis yang dirasakannya sendiri.
Penulis:MG/Andini Deffa Sudjatmiko
Memang, 99% bantuan militer AS ke Israel sejak pendiriannya datang hanya setelah Israel membuktikan dirinya jauh lebih kuat daripada kombinasi tentara Arab mana pun.
Setelah itu, pasukan pendudukan Israel menjadi penguasa sebagian besar penduduk Palestina.
Israel adalah penerima kumulatif terbesar dari bantuan luar negeri AS di era pasca-Perang Dunia II. Pada tahun 2016, Presiden Barack Obama saat itu menandatangani perjanjian pertahanan dengan Israel yang menyediakan USD38 miliar dukungan militer AS selama 10 tahun termasuk pendanaan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Israel tidak benar-benar membutuhkan bantuan tersebut. Pasalnya, Israel sudah berpenghasilan tinggi dari sektor teknologi tinggi yang berkembang pesat.
Pengaruh lobi Yahudi sangat kuat di Amerika Serikat seperti diungkap Mearsheimer dan Walt dalam The Israel Lobby and US Foreign Policy pada 2008.
Lobi Yahudi adalah koalisi longgar (loose coalition) berbagai individu dan kelompok yang bersifat terbuka, bekerja sesuai hukum, canggih, dan sangat berdedikasi untuk mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat agar mendukung Israel.
Jadi meningkatnya dukungan AS untuk pemerintah Israel, seperti dukungan AS untuk sekutu di tempat lain di dunia, tidak dimotivasi terutama oleh kebutuhan keamanan yang objektif atau komitmen moral yang kuat terhadap negara tersebut.
Serta sebaliknya, seperti di tempat lain, kebijakan luar negeri AS dimotivasi terutama untuk memajukan kepentingan strategis yang dirasakannya sendiri.
Penulis:MG/Andini Deffa Sudjatmiko
tulis komentar anda