Konsulat Rusia di New York Dirusak, Lihat Videonya
Minggu, 02 Oktober 2022 - 01:00 WIB
NEW YORK - Gedung konsulat Rusia di New York City dirusak, dengan garis-garis cat merah cerah terlihat disemprotkan ke dindingnya.
Insiden tersebut merupakan protes nyata terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi masuknya empat bekas wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengecam serangan itu di posting Telegram pada Jumat.
Dia berbagi rekaman CCTV dari kompleks diplomatik yang dirusak sambil menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya memicu konflik di Eropa Timur.
“Konsulat Jenderal kami di New York. Lihat, beginilah cara rezim Kiev dan NATO, yang dipimpin Amerika Serikat, telah menumpahkan darah di Donetsk dan Lugansk selama ini. Satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan,” ujar dia, merujuk pada ibu kota dari dua provinsi yang memisahkan diri yang pertama kali mengklaim kemerdekaan dari Ukraina pada tahun 2014 dan akhirnya mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia selama sepekan terakhir.
Departemen Kepolisian Kota New York menanggapi panggilan vandalisme sekitar pukul 01:30 pada Jumat pagi, menurut pernyataan yang diperoleh CBS.
Belum ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan perusakan yang menodai satu sisi bangunan dengan coretan cat semprot merah.
Tindakan protes diduga terjadi ketika Rusia menerima hasil referendum yang diadakan di republik Donetsk dan Luhansk, serta bekas wilayah Ukraina Kherson dan Zaporozhye.
Insiden tersebut merupakan protes nyata terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi masuknya empat bekas wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengecam serangan itu di posting Telegram pada Jumat.
Dia berbagi rekaman CCTV dari kompleks diplomatik yang dirusak sambil menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya memicu konflik di Eropa Timur.
“Konsulat Jenderal kami di New York. Lihat, beginilah cara rezim Kiev dan NATO, yang dipimpin Amerika Serikat, telah menumpahkan darah di Donetsk dan Lugansk selama ini. Satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan,” ujar dia, merujuk pada ibu kota dari dua provinsi yang memisahkan diri yang pertama kali mengklaim kemerdekaan dari Ukraina pada tahun 2014 dan akhirnya mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia selama sepekan terakhir.
Departemen Kepolisian Kota New York menanggapi panggilan vandalisme sekitar pukul 01:30 pada Jumat pagi, menurut pernyataan yang diperoleh CBS.
Belum ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan perusakan yang menodai satu sisi bangunan dengan coretan cat semprot merah.
Tindakan protes diduga terjadi ketika Rusia menerima hasil referendum yang diadakan di republik Donetsk dan Luhansk, serta bekas wilayah Ukraina Kherson dan Zaporozhye.
Lihat Juga :
tulis komentar anda