Menlu Retno: Senjata Nuklir adalah Ancaman Nyata Bagi Umat Manusia
Selasa, 27 September 2022 - 07:50 WIB
NEW YORK - Senjata nuklir merupakan ancaman nyata bagi umat manusia. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi pada Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Memperingati dan Mempromosikan Hari Internasional untuk Perlucutan Senjata Nuklir, di New York, pada Senin (26/09/2022).
"Apalagi saat ini terdapat lebih dari 13 ribu senjata nuklir di dunia. Sementara itu, negara-negara yang memiliki senjata nuklir terus lakukan modernisasi persenjataan nuklir mereka,'' ujar Retno.
Dia menambahkan, “Situasi ini menambah keprihatinan Indonesia terhadap perkembangan yang lambat dan kurangnya komitmen dalam upaya perlucutan senjata nuklir.”
Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan tiga pesan utama: Pertama, perlucutan senjata nuklir harus terus menjadi prioritas bersama. Kedua, mekanisme perlucutan senjata global perlu diperkuat. Ketiga, pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan damai harus terus dikedepankan.
Retno juga menekankan, “Keselamatan umat manusia dari bencana nuklir merupakan tanggung jawab seluruh negara. Dalam hal ini, Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung upaya tersebut."
Peringatan hari internasional perlucutan senjata nuklir ini dilakukan dalam rangka mendorong seluruh negara nuklir menjalankan komitmennya menghapus senjata nuklir, serta bekerja sama dalam memastikan hak setiap negara dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Pertemuan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan atas mandat Resolusi MU PBB 68/32 (2013) yang diajukan Indonesia, atas nama Gerakan Non-Blok.
"Apalagi saat ini terdapat lebih dari 13 ribu senjata nuklir di dunia. Sementara itu, negara-negara yang memiliki senjata nuklir terus lakukan modernisasi persenjataan nuklir mereka,'' ujar Retno.
Dia menambahkan, “Situasi ini menambah keprihatinan Indonesia terhadap perkembangan yang lambat dan kurangnya komitmen dalam upaya perlucutan senjata nuklir.”
Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan tiga pesan utama: Pertama, perlucutan senjata nuklir harus terus menjadi prioritas bersama. Kedua, mekanisme perlucutan senjata global perlu diperkuat. Ketiga, pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan damai harus terus dikedepankan.
Retno juga menekankan, “Keselamatan umat manusia dari bencana nuklir merupakan tanggung jawab seluruh negara. Dalam hal ini, Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung upaya tersebut."
Peringatan hari internasional perlucutan senjata nuklir ini dilakukan dalam rangka mendorong seluruh negara nuklir menjalankan komitmennya menghapus senjata nuklir, serta bekerja sama dalam memastikan hak setiap negara dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Pertemuan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan atas mandat Resolusi MU PBB 68/32 (2013) yang diajukan Indonesia, atas nama Gerakan Non-Blok.
(sya)
tulis komentar anda