Ukraina Serukan AS Mengebom Nuklir Rusia

Kamis, 22 September 2022 - 20:32 WIB
"Anda tidak dapat membiarkan seseorang berkeliaran dengan granat dengan pin dilepas dan mengancam semua orang hanya karena dia bisa," kata Vereshchuk kepada The Guardian.

Seruan para pejabat Ukraina itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin secara eksplisit mengumbar ancaman serangan nuklir dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu pagi.

"Barat telah terlibat dalam pemerasan nuklir terhadap kami," kata Putin dalam pidatonya.

"Dalam kebijakan anti-Rusia yang agresif, Barat telah melewati semua batas,” ujarnya.

"Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami. Ini bukan gertakan," sambung Putin.

"Mereka yang mencoba memeras kita dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin juga bisa berputar ke arah mereka.”

Dalam pidato tersebut, Putin mengatakan dia telah menandatangani dekrit yang menyatakan Rusia akan memobilisasi secara parsial tentara cadangannya.

Tentara cadangan adalah warga sipil Rusia yang menjalani wajib militer. Ini adalah mobilisasi pertama pasukan Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

"Saya akan menekankan bahwa warga Rusia yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi akan diberikan semua manfaat dari mereka yang bertugas di bawah kontrak," katanya.

Presiden AS Joe Biden telah menanggapi ancaman Putin tersebut dalam pidatonya di PBB, menyebutnya sebagai tindakan keterlaluan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More