Pemukim Yahudi Israel Bentuk Milisi Bersenjata di Palestina
Kamis, 22 September 2022 - 10:38 WIB
NABLUS - Pemukim Yahudi Israel di Tepi Barat membentuk milisi untuk melakukan operasi malam hari melawan orang-orang Palestina.
Kabar tersebut dilaporkan penyiar resmi Kan. Milisi bersenjata yang disebut "Pengawal Sipil" itu diklaim akan membantu tentara pendudukan Israel.
Pemukim Yahudi meluncurkan patroli malam di Route 60 pada Senin malam. Mereka berjalan melewati kota warga Palestina, Hawara, selatan Nablus.
Kan mengutip pemukim Kobi Zayat yang mengatakan, “Selama sekitar enam bulan pemukim menghadapi lemparan batu setiap hari oleh warga Palestina di jalan yang melewati Hawara.”
Mereka mengklaim tidak memiliki jalan lain untuk digunakan untuk akses ke Yerusalem dan Israel tengah.
Zayat tinggal di permukiman ilegal Yitzhar. Dia menambahkan setelah dua serangan penembakan pekan lalu, para pemukim memutuskan membantu tentara melindungi diri mereka sendiri dan memperkuat rasa aman para pemukim.
Sekarang ada kekhawatiran bahwa pemukim bersenjata akan melakukan pembalasan terhadap warga Palestina di daerah tersebut.
Pada Januari 2022, Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Bar-Lev, mengakui para pemukim mempraktekkan "teror terorganisir" terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Jumlah serangan oleh pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat, yang dilakukan di depan tentara Israel, telah berlipat ganda baru-baru ini.
“Serangan tersebut termasuk serangan fisik, vandalisme dan pembakaran properti dan tanaman,” ungkap warga Palestina.
Menurut gerakan hak asasi manusia Israel Peace Now, sekitar 666.000 pemukim Israel tinggal di 145 permukiman besar dan 140 pos terdepan (bahkan yang tidak dilisensikan oleh pemerintah Israel) di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Semua pemukim Israel dan permukiman mereka adalah ilegal menurut hukum internasional. Israel terus memperluas permukiman ilegal itu.
Kabar tersebut dilaporkan penyiar resmi Kan. Milisi bersenjata yang disebut "Pengawal Sipil" itu diklaim akan membantu tentara pendudukan Israel.
Pemukim Yahudi meluncurkan patroli malam di Route 60 pada Senin malam. Mereka berjalan melewati kota warga Palestina, Hawara, selatan Nablus.
Kan mengutip pemukim Kobi Zayat yang mengatakan, “Selama sekitar enam bulan pemukim menghadapi lemparan batu setiap hari oleh warga Palestina di jalan yang melewati Hawara.”
Mereka mengklaim tidak memiliki jalan lain untuk digunakan untuk akses ke Yerusalem dan Israel tengah.
Zayat tinggal di permukiman ilegal Yitzhar. Dia menambahkan setelah dua serangan penembakan pekan lalu, para pemukim memutuskan membantu tentara melindungi diri mereka sendiri dan memperkuat rasa aman para pemukim.
Sekarang ada kekhawatiran bahwa pemukim bersenjata akan melakukan pembalasan terhadap warga Palestina di daerah tersebut.
Pada Januari 2022, Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Bar-Lev, mengakui para pemukim mempraktekkan "teror terorganisir" terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Jumlah serangan oleh pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat, yang dilakukan di depan tentara Israel, telah berlipat ganda baru-baru ini.
“Serangan tersebut termasuk serangan fisik, vandalisme dan pembakaran properti dan tanaman,” ungkap warga Palestina.
Menurut gerakan hak asasi manusia Israel Peace Now, sekitar 666.000 pemukim Israel tinggal di 145 permukiman besar dan 140 pos terdepan (bahkan yang tidak dilisensikan oleh pemerintah Israel) di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Semua pemukim Israel dan permukiman mereka adalah ilegal menurut hukum internasional. Israel terus memperluas permukiman ilegal itu.
(sya)
tulis komentar anda