Perang Azerbaijan-Armenia Berlanjut, Total 99 Tentara Tewas
Rabu, 14 September 2022 - 05:06 WIB
Menurut kementerian itu, infrastruktur sipil juga rusak dalam serangan pasukan Azerbaijan. Kendati demikian, namun jumlah korban di antara warga sipil di Armenia masih belum diketahui.
Azerbaijan mengeklaim serangan itu sebagai tanggapan terhadap "provokasi besar-besaran" oleh militer Armenia setelah pasukannya diduga menanam ranjau dan menembaki tentaranya.
Konflik terbaru ini bermula dari agresi puluhan tahun atas wilayah pegunungan yang diperebutkan di Kaukasus Selatan yang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan separatis yang didukung Armenia sejak 1994.
Rusia mengerahkan sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian ke wilayah itu pada tahun 2020 ketika perang enam minggu menewaskan lebih dari 6.600 orang. Perang tersebut terjadi setelah Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh dan berakhir hanya setelah Moskow memfasilitasi kesepakatan damai.
Rusia pada hari Selasa mengatakan pertempuran harus diselesaikan secara eksklusif melalui cara politik dan diplomatik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Azerbaijan mengeklaim serangan itu sebagai tanggapan terhadap "provokasi besar-besaran" oleh militer Armenia setelah pasukannya diduga menanam ranjau dan menembaki tentaranya.
Konflik terbaru ini bermula dari agresi puluhan tahun atas wilayah pegunungan yang diperebutkan di Kaukasus Selatan yang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan separatis yang didukung Armenia sejak 1994.
Rusia mengerahkan sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian ke wilayah itu pada tahun 2020 ketika perang enam minggu menewaskan lebih dari 6.600 orang. Perang tersebut terjadi setelah Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh dan berakhir hanya setelah Moskow memfasilitasi kesepakatan damai.
Rusia pada hari Selasa mengatakan pertempuran harus diselesaikan secara eksklusif melalui cara politik dan diplomatik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)
tulis komentar anda