Sekolahnya Ditutup Taliban, Puluhan Gadis Afghanistan Berdemonstrasi
Minggu, 11 September 2022 - 13:25 WIB
Dua warga dari kota itu juga membenarkan aksi protes tersebut, yang tidak boleh diliput oleh wartawan.
“Para mahasiswa memprotes dengan damai, tetapi demonstrasi itu segera dibubarkan oleh pasukan keamanan,” kata seorang warga Gardez yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada AFP.
Pejabat mempertahankan larangan itu hanya "masalah teknis" dan kelas akan dilanjutkan setelah kurikulum berdasarkan aturan Islam ditetapkan.
Taliban telah memberlakukan pembatasan yang keras kepada anak perempuan dan perempuan untuk mematuhi visi ketat mereka tentang Islam sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu yang secara efektif membuat mereka keluar dari kehidupan publik.
Pada bulan Maret, mereka menutup semua sekolah menengah perempuan beberapa jam setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya di bawah kekuasaan mereka.
Beberapa sekolah umum terus beroperasi di beberapa bagian negara menyusul tekanan dari para pemimpin dan keluarga setempat.
Namun, mereka tetap tertutup di sebagian besar provinsi, termasuk ibu kota Kabul serta Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban.
Menurut UNICEF, sekitar tiga juta anak perempuan saat ini dilarang mendapatkan pendidikan menengah di Afghanistan.
“Para mahasiswa memprotes dengan damai, tetapi demonstrasi itu segera dibubarkan oleh pasukan keamanan,” kata seorang warga Gardez yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada AFP.
Pejabat mempertahankan larangan itu hanya "masalah teknis" dan kelas akan dilanjutkan setelah kurikulum berdasarkan aturan Islam ditetapkan.
Taliban telah memberlakukan pembatasan yang keras kepada anak perempuan dan perempuan untuk mematuhi visi ketat mereka tentang Islam sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu yang secara efektif membuat mereka keluar dari kehidupan publik.
Pada bulan Maret, mereka menutup semua sekolah menengah perempuan beberapa jam setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya di bawah kekuasaan mereka.
Beberapa sekolah umum terus beroperasi di beberapa bagian negara menyusul tekanan dari para pemimpin dan keluarga setempat.
Namun, mereka tetap tertutup di sebagian besar provinsi, termasuk ibu kota Kabul serta Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban.
Menurut UNICEF, sekitar tiga juta anak perempuan saat ini dilarang mendapatkan pendidikan menengah di Afghanistan.
Baca Juga
tulis komentar anda