AS Kirim Peluru Artileri Berpemandu GPS Excalibur ke Ukraina
Jum'at, 09 September 2022 - 03:48 WIB
WASHINGTON - Pentagon dilaporkan telah mengirim peluru artileri paling akurat yang dipandu GPS, Excalibur, ke Ukraina. Hal itu dilaporkan oleh Bloomberg berdasarkan dokumen anggaran yang mengkonfirmasi penambahan persenjataan yang sebelumnya tidak diumumkan untuk memerangi invasi Rusia.
"Departemen Pertahanan akan menghabiskan USD92 juta (sekitar Rp1,3 triliun) dalam dana tambahan yang disetujui Kongres Amerika Serikat (AS) untuk pengadaan amunisi pengganti M982 Excalibur yang diberika ke Ukraina guna mendukung upaya internasional untuk melawan agresi Rusia,” menurut dokumen tersebut seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (9/9/2022).
Menurut Bloomberg, sebuah rencana untuk mengisi kembali stok Excalibur AS untuk pertama kalinya mengakui bahwa Pentagon telah memasok peluru canggih itu ke pasukan Ukraina. Sebelumnya, para pejabat telah menghindari pertanyaan tentang Excalibur meskipun ada laporan bahwa perencanaan sedang dilakukan untuk menyediakannya dan kemudian sudah digunakan di Ukraina.
Digunakan dalam meriam howitzer 155mm, proyektil ini dikembangkan bersama oleh Raytheon Missiles and Defense dan BAE Systems Bofor. Excalibur yang dipandu dengan presisi memungkinkan komandan medan perang membidik target dengan lebih tepat. Peluru artileri ini memiliki jangkauan 40,5 kilometer.
Menurut dokumen anggaran Angkatan Darat, akurasi Excalibur yang ditunjukkan memungkinkan efek putaran pertama pada target, mengurangi jumlah putaran yang diperlukan sekaligus mengurangi kerusakan tambahan.
Berdasarkan kemampuannya, senjata itu mungkin telah digunakan dengan hemat untuk menghancurkan pos komando dan pusat komando serta kontrol Rusia saat pasukan Ukraina terlibat dalam duel artileri di wilayah timur.
Selain Excalibur yang sebelumnya dirahasiakan, dokumen anggaran itu juga merinci pasokan barang-barang terkenal seperti peluru artileri 155mm konvensional, rudal anti-tank Javelin dan anti-udara Stinger, sistem roket bergerak HIMARS serta Sistem Roket Peluncuran Berganda yang Dipandu atau GMLRS, dan rudal.
"Departemen Pertahanan akan menghabiskan USD92 juta (sekitar Rp1,3 triliun) dalam dana tambahan yang disetujui Kongres Amerika Serikat (AS) untuk pengadaan amunisi pengganti M982 Excalibur yang diberika ke Ukraina guna mendukung upaya internasional untuk melawan agresi Rusia,” menurut dokumen tersebut seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (9/9/2022).
Menurut Bloomberg, sebuah rencana untuk mengisi kembali stok Excalibur AS untuk pertama kalinya mengakui bahwa Pentagon telah memasok peluru canggih itu ke pasukan Ukraina. Sebelumnya, para pejabat telah menghindari pertanyaan tentang Excalibur meskipun ada laporan bahwa perencanaan sedang dilakukan untuk menyediakannya dan kemudian sudah digunakan di Ukraina.
Digunakan dalam meriam howitzer 155mm, proyektil ini dikembangkan bersama oleh Raytheon Missiles and Defense dan BAE Systems Bofor. Excalibur yang dipandu dengan presisi memungkinkan komandan medan perang membidik target dengan lebih tepat. Peluru artileri ini memiliki jangkauan 40,5 kilometer.
Menurut dokumen anggaran Angkatan Darat, akurasi Excalibur yang ditunjukkan memungkinkan efek putaran pertama pada target, mengurangi jumlah putaran yang diperlukan sekaligus mengurangi kerusakan tambahan.
Berdasarkan kemampuannya, senjata itu mungkin telah digunakan dengan hemat untuk menghancurkan pos komando dan pusat komando serta kontrol Rusia saat pasukan Ukraina terlibat dalam duel artileri di wilayah timur.
Selain Excalibur yang sebelumnya dirahasiakan, dokumen anggaran itu juga merinci pasokan barang-barang terkenal seperti peluru artileri 155mm konvensional, rudal anti-tank Javelin dan anti-udara Stinger, sistem roket bergerak HIMARS serta Sistem Roket Peluncuran Berganda yang Dipandu atau GMLRS, dan rudal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda