PBB: Iran Bisa Buat Bom Nuklir dalam 3 Pekan
Kamis, 08 September 2022 - 14:45 WIB
NEW YORK - Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat bom dalam tiga pekan dan tidak ada jaminan program nuklirnya damai.
Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengungkapkan hal itu pada Rabu (7/9/2022).
“Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi semakin khawatir Iran tidak terlibat dengan badan tersebut mengenai masalah perlindungan yang luar biasa … dan, oleh karena itu, tidak ada kemajuan untuk menyelesaikannya,” papar pernyataan IAEA.
IAEA menuntut jawaban dari Iran tentang keberadaan bahan nuklir di tiga lokasi yang tidak diumumkan.
Masalah ini menyebabkan resolusi yang mengkritik Iran pada pertemuan dewan gubernur badan tersebut pada Juni.
Pada Rabu, Grossi mendesak Iran untuk "memenuhi semua kewajiban hukumnya" atas pertanyaan yang belum terselesaikan tentang tiga situs tersebut.
Badan tersebut mengatakan keputusan Iran pada Juni untuk mematikan 27 kamera yang memantau kegiatan nuklirnya memiliki "implikasi yang merugikan bagi kemampuan badan tersebut untuk memberikan jaminan sifat damai dari program nuklir Iran."
Laporan terbaru datang ketika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 untuk mengekang program nuklir Iran tetap terhenti.
Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengungkapkan hal itu pada Rabu (7/9/2022).
“Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi semakin khawatir Iran tidak terlibat dengan badan tersebut mengenai masalah perlindungan yang luar biasa … dan, oleh karena itu, tidak ada kemajuan untuk menyelesaikannya,” papar pernyataan IAEA.
IAEA menuntut jawaban dari Iran tentang keberadaan bahan nuklir di tiga lokasi yang tidak diumumkan.
Masalah ini menyebabkan resolusi yang mengkritik Iran pada pertemuan dewan gubernur badan tersebut pada Juni.
Pada Rabu, Grossi mendesak Iran untuk "memenuhi semua kewajiban hukumnya" atas pertanyaan yang belum terselesaikan tentang tiga situs tersebut.
Badan tersebut mengatakan keputusan Iran pada Juni untuk mematikan 27 kamera yang memantau kegiatan nuklirnya memiliki "implikasi yang merugikan bagi kemampuan badan tersebut untuk memberikan jaminan sifat damai dari program nuklir Iran."
Laporan terbaru datang ketika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 untuk mengekang program nuklir Iran tetap terhenti.
tulis komentar anda