PBB: Iran Bisa Buat Bom Nuklir dalam 3 Pekan

Kamis, 08 September 2022 - 14:45 WIB
loading...
PBB: Iran Bisa Buat...
Reaktor nuklir air di Arak, Iran, 23 Desember 2019. Foto/WANA/REUTERS
A A A
NEW YORK - Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat bom dalam tiga pekan dan tidak ada jaminan program nuklirnya damai.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengungkapkan hal itu pada Rabu (7/9/2022).

“Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi semakin khawatir Iran tidak terlibat dengan badan tersebut mengenai masalah perlindungan yang luar biasa … dan, oleh karena itu, tidak ada kemajuan untuk menyelesaikannya,” papar pernyataan IAEA.

IAEA menuntut jawaban dari Iran tentang keberadaan bahan nuklir di tiga lokasi yang tidak diumumkan.



Masalah ini menyebabkan resolusi yang mengkritik Iran pada pertemuan dewan gubernur badan tersebut pada Juni.

Pada Rabu, Grossi mendesak Iran untuk "memenuhi semua kewajiban hukumnya" atas pertanyaan yang belum terselesaikan tentang tiga situs tersebut.

Badan tersebut mengatakan keputusan Iran pada Juni untuk mematikan 27 kamera yang memantau kegiatan nuklirnya memiliki "implikasi yang merugikan bagi kemampuan badan tersebut untuk memberikan jaminan sifat damai dari program nuklir Iran."

Laporan terbaru datang ketika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 untuk mengekang program nuklir Iran tetap terhenti.

Kesepakatan itu mulai terurai ketika mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri darinya pada 2018 dan kemudian menerapkan kembali sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Iran.

Sebagai imbalannya, Teheran mulai mengabaikan batasan kesepakatan pada program nuklirnya, termasuk persediaan uranium yang diperkaya.

IAEA mengatakan persediaan uranium yang diperkaya Iran telah meningkat menjadi sekitar 3.940 kg, lebih dari 19 kali batas yang ditetapkan dalam perjanjian.

Cadangan uraniumnya yang diperkaya hingga 60%, jauh lebih dekat dengan ambang batas 90% yang diperlukan untuk digunakan dalam senjata, sekarang menjadi 55,6 kg.

Seorang diplomat di Wina mengatakan mengingat kemajuan Iran dalam pengayaan, sekarang mungkin perlu "tiga hingga empat pekan untuk mencapai jumlah yang signifikan" yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)