Rusia Tuding Barat Melanggar Janji Kesepakatan Biji-bijian
Rabu, 07 September 2022 - 06:37 WIB
MOSKOW - Negara-negara Barat belum memenuhi janji mereka untuk mencabut sanksi terhadap biji-bijian dan pupuk Rusia untuk memungkinkan mereka mencapai pasar dunia.
Tudingan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (6/9/2022).
Komitmen itu merupakan bagian dari kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki serta ditandatangani di Istanbul pada Juli untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina dan meredakan krisis pangan global yang membayangi.
Lavrov menekankan klaim Barat yang “digelembungkan secara artifisial” bahwa tindakan Rusia di Ukraina telah merusak stabilitas pasar pangan global “sama sekali tidak demikian.”
“Sebaliknya, rekan-rekan Barat kami tidak melakukan apa yang dijanjikan kepada kami oleh Sekjen PBB, yaitu mereka tidak membuat keputusan untuk menghapus sanksi logistik yang mencegah akses bebas gandum dan pupuk Rusia ke pasar dunia,” ujar Menlu Rusia itu pada konferensi pers bersama dengan Menlu Thailand Don Pramudwinai.
Lavrov menambahkan Rusia terus bekerja dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan timnya untuk memastikan PBB memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian Istanbul.
Pengiriman gandum dari Ukraina, produsen utama, terganggu setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di negara tetangga pada akhir Februari.
Kedua belah pihak saling menuduh siapa yang bertanggung jawab atas penghentian lalu lintas kargo keluar dari pelabuhan Ukraina.
Namun, sejak 1 Agustus, ketika pengiriman dari pelabuhan di Ukraina dilanjutkan, 92 kapal telah berangkat, membawa lebih dari 2 juta ton barang makanan ke pasar global.
Tudingan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (6/9/2022).
Komitmen itu merupakan bagian dari kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki serta ditandatangani di Istanbul pada Juli untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina dan meredakan krisis pangan global yang membayangi.
Lavrov menekankan klaim Barat yang “digelembungkan secara artifisial” bahwa tindakan Rusia di Ukraina telah merusak stabilitas pasar pangan global “sama sekali tidak demikian.”
“Sebaliknya, rekan-rekan Barat kami tidak melakukan apa yang dijanjikan kepada kami oleh Sekjen PBB, yaitu mereka tidak membuat keputusan untuk menghapus sanksi logistik yang mencegah akses bebas gandum dan pupuk Rusia ke pasar dunia,” ujar Menlu Rusia itu pada konferensi pers bersama dengan Menlu Thailand Don Pramudwinai.
Lavrov menambahkan Rusia terus bekerja dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan timnya untuk memastikan PBB memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian Istanbul.
Pengiriman gandum dari Ukraina, produsen utama, terganggu setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di negara tetangga pada akhir Februari.
Kedua belah pihak saling menuduh siapa yang bertanggung jawab atas penghentian lalu lintas kargo keluar dari pelabuhan Ukraina.
Namun, sejak 1 Agustus, ketika pengiriman dari pelabuhan di Ukraina dilanjutkan, 92 kapal telah berangkat, membawa lebih dari 2 juta ton barang makanan ke pasar global.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda