Perbedaan Yahudi Ortodoks dan Sabbatianisme di Israel
Senin, 05 September 2022 - 18:19 WIB
Pendirinya, Shabetai Shevi merupakan kelahiran Smryna yang mengaku mendapat serangkaian wahyu dan menjadi yakin bahwa dia ditakdirkan menjadi penyelamat orang Yahudi.
Setelah pengakuan kontroversial tersebut, dia diusir dari Smryna. Kemudian dia memulai pengembaraannya dan mengunjungi beberapa tempat seperti Salonika, Yerusalem, hingga Kairo.
Sekitar tahun 1665, dia bertemu Natan dari Gaza dan menjadi sahabatnya. Pada perkembangannya, dia cukup berkontribusi pada penyebaran Sabbatianisme di berbagai wilayah dengan banyak pemeluk Yahudi.
Sayangnya, pada 1666, Shabetai Shevi tertangkap oleh Kekaisaran Ottoman. Dia berada di antara pilihan kematian atau meninggalkan ajarannya.
Dia memilih untuk meninggalkan ajaran dan melanjutkan hidupnya. Dia pun akhirnya memeluk agama Islam.
Hal ini menjadi titik akhir Sabbateanisme sebagai gerakan publik. Setelahnya, mayoritas orang Yahudi menyebutnya sebagai mesias palsu.
Akan tetapi, sebagian kecil pengikutnya menafsirkan keputusannya tersebut bagian dari misinya sebagai penyelamat umat Yahudi.
(sya)
tulis komentar anda