Rudal Jelajah Canggih Ini Bikin Bomber Siluman B-2 AS Momok bagi Kapal Perang China
Kamis, 01 September 2022 - 11:16 WIB
BEIJING - Pesawat pengebom (bomber) siluman B-2 Amerika Serikat (AS) telah dipersenjatai rudal jelajah canggih AGM-158B JASSM-ER. Pakar militer Beijing memperingatkan bahwa senjata ini akan menjadikan bomber B-2 momok mengerikan bagi kapal perang China jika konflik pecah.
Kontraktor pertahanan Amerika, Northrop Grumman, telah merilis sebuah pernyataan pada 25 Agustus lalu bahwa sebuah bomber B-2 berhasil menguji tembak rudal jelajah siluman AGM-158B Joint Air-to-Surface Standoff Missile-Extended Range (JASSM-ER) pada Desember 2021.
JASSM-ER adalah varian jarak jauh dari AGM-158 JASSM dasar, yang memiliki jangkauan 370 kilometer.
“JASSM-ER semakin meningkatkan kemampuan B-2 untuk mencapai target apa pun, di mana pun. Integrasi JASSM-ER memungkinkan pengiriman aset rendah yang dapat diamati yang mampu menempuh jarak yang lebih jauh dari pendahulunya," kata Northrop dalam pernyataannya.
Fu Qianshao, pakar militer China yang merupakan pensiunan spesialis peralatan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan JASSM-ER memiliki jangkauan sekitar 1.000 kilometer dan dapat mengancam kapal perang Angkatan Laut PLA.
“PLA perlu mendorong maju ke Samudra Pasifik barat untuk memperingatkan pesawat [Amerika],” kata Fu kepada South China Morning Post (SCMP) pada Rabu (31/8/2022), menggambarkan skenario di mana bomber B-2 tiba dari Pangkalan Angkatan Udara AS Andersen di Guam.
Angkatan Udara AS (USAF) semakin mengerahkan bomber B-2 di kawasan Indo-Pasifik dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, tiga bomber B-2 tiba di pulau Diego Garcia di Samudra Hindia untuk mendukung komitmen keamanan AS di kawasan Indo-Pasifik.
Juga, pada tahun ini di bulan Maret, B-2 Spirit USAF melakukan misi di Indo-Pasifik dengan lima pesawat tempur yang berbeda, termasuk dua F-35A, dua EA-18 Growler, dan dua F/A-18F Super Hornet, dua F-16C, dan sebuah pesawat tanker KC-135.
Kontraktor pertahanan Amerika, Northrop Grumman, telah merilis sebuah pernyataan pada 25 Agustus lalu bahwa sebuah bomber B-2 berhasil menguji tembak rudal jelajah siluman AGM-158B Joint Air-to-Surface Standoff Missile-Extended Range (JASSM-ER) pada Desember 2021.
JASSM-ER adalah varian jarak jauh dari AGM-158 JASSM dasar, yang memiliki jangkauan 370 kilometer.
“JASSM-ER semakin meningkatkan kemampuan B-2 untuk mencapai target apa pun, di mana pun. Integrasi JASSM-ER memungkinkan pengiriman aset rendah yang dapat diamati yang mampu menempuh jarak yang lebih jauh dari pendahulunya," kata Northrop dalam pernyataannya.
Fu Qianshao, pakar militer China yang merupakan pensiunan spesialis peralatan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan JASSM-ER memiliki jangkauan sekitar 1.000 kilometer dan dapat mengancam kapal perang Angkatan Laut PLA.
“PLA perlu mendorong maju ke Samudra Pasifik barat untuk memperingatkan pesawat [Amerika],” kata Fu kepada South China Morning Post (SCMP) pada Rabu (31/8/2022), menggambarkan skenario di mana bomber B-2 tiba dari Pangkalan Angkatan Udara AS Andersen di Guam.
Angkatan Udara AS (USAF) semakin mengerahkan bomber B-2 di kawasan Indo-Pasifik dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, tiga bomber B-2 tiba di pulau Diego Garcia di Samudra Hindia untuk mendukung komitmen keamanan AS di kawasan Indo-Pasifik.
Juga, pada tahun ini di bulan Maret, B-2 Spirit USAF melakukan misi di Indo-Pasifik dengan lima pesawat tempur yang berbeda, termasuk dua F-35A, dua EA-18 Growler, dan dua F/A-18F Super Hornet, dua F-16C, dan sebuah pesawat tanker KC-135.
Lihat Juga :
tulis komentar anda