Rusia: Setelah Menjajah 20 Tahun, AS Harus Bayar Tagihan Afghanistan
Rabu, 31 Agustus 2022 - 11:13 WIB

Pejuang Taliban di garis depan selatan Kabul menjelang serangan mereka terhadap ibu kota Afghanistan, Oktober 1995. Foto/REUTERS
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) harus fokus pada kompensasi rakyat Afghanistan selama 20 tahun "pendudukan sia-sia" daripada menuduh orang lain tidak ikut campur.
Pernyataan tegas itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
AS mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 untuk memerangi Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok Islam lainnya sebagai bagian dari Perang Melawan Teror global yang dideklarasikan setelah serangan teroris 9/11 di Amerika.
Taliban, bagaimanapun, merebut kembali Kabul dan menyerbu Afghanistan tahun lalu selama tahap akhir penarikan AS dan pasukan Barat lainnya.
Baca juga: Presiden Pertama Uni Soviet Mikhail Gorbachev Meninggal pada Usia 91 Tahun
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada Senin (29/8/2022), Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan Rusia tidak berbuat cukup untuk membantu perekonomian Afghanistan.
“Rusia berargumen, seperti yang dilakukan orang lain di masa lalu, bahwa masalah Afghanistan adalah kesalahan 'Barat,' dan bukan Taliban. Betulkah?" ujar Thomas-Greenfield.
“Ini pertanyaan saya: Apa yang Anda lakukan untuk membantu selain mengulang masa lalu dan mengkritik orang lain? Jika Anda khawatir bahwa perempuan dan anak-anak Afghanistan sekarat, bagaimana Anda membantu mereka?” papar dia.
Baca juga: Mikhail Gorbachev: Dipuja Barat, Kontroversial di Negeri Sendiri
Duta Besar AS melanjutkan dengan mengatakan Rusia “tidak berkontribusi apa-apa” pada Rencana Tanggap Kemanusiaan Afghanistan PBB tahun ini, dan menyebut kontribusi China “sama-sama mengecewakan.”
Pernyataan tegas itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
AS mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 untuk memerangi Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok Islam lainnya sebagai bagian dari Perang Melawan Teror global yang dideklarasikan setelah serangan teroris 9/11 di Amerika.
Taliban, bagaimanapun, merebut kembali Kabul dan menyerbu Afghanistan tahun lalu selama tahap akhir penarikan AS dan pasukan Barat lainnya.
Baca juga: Presiden Pertama Uni Soviet Mikhail Gorbachev Meninggal pada Usia 91 Tahun
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada Senin (29/8/2022), Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan Rusia tidak berbuat cukup untuk membantu perekonomian Afghanistan.
“Rusia berargumen, seperti yang dilakukan orang lain di masa lalu, bahwa masalah Afghanistan adalah kesalahan 'Barat,' dan bukan Taliban. Betulkah?" ujar Thomas-Greenfield.
“Ini pertanyaan saya: Apa yang Anda lakukan untuk membantu selain mengulang masa lalu dan mengkritik orang lain? Jika Anda khawatir bahwa perempuan dan anak-anak Afghanistan sekarat, bagaimana Anda membantu mereka?” papar dia.
Baca juga: Mikhail Gorbachev: Dipuja Barat, Kontroversial di Negeri Sendiri
Duta Besar AS melanjutkan dengan mengatakan Rusia “tidak berkontribusi apa-apa” pada Rencana Tanggap Kemanusiaan Afghanistan PBB tahun ini, dan menyebut kontribusi China “sama-sama mengecewakan.”
Lihat Juga :