Mikhail Gorbachev: Dipuja Barat, Kontroversial di Negeri Sendiri
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kesedihan menyelimuti Rusia. Presiden pertama dan satu-satunya Uni Soviet Mikhail Gorbachev menghembuskan nafas terakhir pada usia 91 tahun di Moskow.
Berita duka itu dilaporkan pada Selasa malam (30/8/2022) oleh Rumah Sakit Klinis Pusat. Gorbachev menorehkan banyak catatan sejarah semasa hidupnya.
Kebijakan Gorbachev membuatnya populer dan dipuja di Barat, tetapi di negaranya sendiri dia tetap menjadi tokoh kontroversial hingga hari ini.
Dia dipuji banyak orang atas inisiatif pelucutan senjatanya, penyatuan Jerman, memicu jatuhnya Tirai Besi dan mengakhiri Perang Dingin, serta memberikan negara-negara Eropa Timur hak untuk menentukan nasib sendiri.
Namun, mantan pemimpin Soviet itu juga menghadapi kritik yang signifikan, sebagian besar di dalam negeri, dari mereka yang percaya kebijakannya melemahkan Uni Soviet dan penerusnya, Rusia, dan merupakan penyebab utama runtuhnya Uni Soviet.
Beberapa kritikus secara khusus mengatakan, dengan bergerak maju melalui inisiatif perlucutan senjatanya, termasuk yang sepihak, dia merusak kekuatan militer dan industri Uni Soviet.
Sementara pihak lain menuduhnya gagal mencegah NATO memperluas lebih jauh ke timur dan akhirnya mencapai perbatasan Rusia.
Setelah pengunduran dirinya, Gorbachev mendirikan International Non-Governmental Foundation for Socio-Economic and Political Studies (The Gorbachev Foundation), yang merupakan pusat penelitian dan platform diskusi, serta lembaga non-pemerintah yang mengawasi proyek amal kemanusiaan.
Berita duka itu dilaporkan pada Selasa malam (30/8/2022) oleh Rumah Sakit Klinis Pusat. Gorbachev menorehkan banyak catatan sejarah semasa hidupnya.
Kebijakan Gorbachev membuatnya populer dan dipuja di Barat, tetapi di negaranya sendiri dia tetap menjadi tokoh kontroversial hingga hari ini.
Dia dipuji banyak orang atas inisiatif pelucutan senjatanya, penyatuan Jerman, memicu jatuhnya Tirai Besi dan mengakhiri Perang Dingin, serta memberikan negara-negara Eropa Timur hak untuk menentukan nasib sendiri.
Namun, mantan pemimpin Soviet itu juga menghadapi kritik yang signifikan, sebagian besar di dalam negeri, dari mereka yang percaya kebijakannya melemahkan Uni Soviet dan penerusnya, Rusia, dan merupakan penyebab utama runtuhnya Uni Soviet.
Beberapa kritikus secara khusus mengatakan, dengan bergerak maju melalui inisiatif perlucutan senjatanya, termasuk yang sepihak, dia merusak kekuatan militer dan industri Uni Soviet.
Sementara pihak lain menuduhnya gagal mencegah NATO memperluas lebih jauh ke timur dan akhirnya mencapai perbatasan Rusia.
Setelah pengunduran dirinya, Gorbachev mendirikan International Non-Governmental Foundation for Socio-Economic and Political Studies (The Gorbachev Foundation), yang merupakan pusat penelitian dan platform diskusi, serta lembaga non-pemerintah yang mengawasi proyek amal kemanusiaan.