Turki Uji Tembak Rudal Pertahanan Udara yang Diklaim Setara S-400 Rusia
Minggu, 28 Agustus 2022 - 14:23 WIB
ANKARA - Produsen rudal Turki , Roketsan, bekerja sama dengan Aselsan dan Dewan Riset Ilmiah dan Teknologi Turki (TUBITAK SAGE) melakukan uji tembak rudal permukaan-ke-udara SIPER. Nantinya rudal ini akan menjadi tulang punggung pertahanan udara Turki dalam waktu dekat.
Selama uji tembak, drone target supersonik (Banshee 80) terdeteksi oleh radar EIRS yang diproduksi oleh Aselsan, dan rudal tersebut mengenai target pada jarak lebih dari 90 kilometer dan ketinggian lebih dari 26.000 kaki. Uji coba pertama rudal SIPER Block-0 dilakukan pada November 2021.
Kepala SSB, Ismail Demirci, membagikan video peluncuran uji coba tersebut melalui video di akun Twitter-nya.
“Sistem rudal pertahanan udara jarak jauh SIPER kami meningkat selangkah demi selangkah. Dalam uji tembak terakhir SIPER, telah menunjukkan bahwa ia dapat menyerang target berkecepatan tinggi pada jarak 100 km,” katanya seperti dikutip dari Naval News, Minggu (28/8/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televis Turki, TRT TV pada September 2021, Ismail Demir menyatakan bahwa SIPER akan menjadi sistem pertahanan udara yang setara dengan S-400 Rusia dan mereka sedang mengerjakan jadwal 5 tahun untuk memenuhi persyaratan sistem semacam itu.
Rudal SIPER sangat penting dalam memenuhi kebutuhan Turki akan pertahanan udara berlapis dengan sumber daya asli. Dirancang untuk melindungi fasilitas strategis dari serangan musuh sebagai bagian dari pertahanan udara regional, SIPER akan menyediakan pertahanan udara jarak jauh dalam arsitektur terdistribusi.
Dalam konteks ini, produksi massal dan pengiriman sistem senjata pertahanan udara Korkut ketinggian rendah dimulai dan berlanjut hingga hari ini. Selanjutnya, sistem rudal pertahanan udara ketinggian rendah Sungur, diluncurkan dari kendaraan portabel dan MANPAD, mulai dioperasikan.
Sementara pengiriman pertama sistem pertahanan udara Hisar-A+ (ketinggian rendah) dan Hisar-O+ (ketinggian sedang) sedang dilakukan, produksi massal mereka terus berlanjut. Sedangkan SIPER menonjol dengan jangkauannya yang jauh melampaui semua sistem ini dalam konsep berlapis ini.
Selama uji tembak, drone target supersonik (Banshee 80) terdeteksi oleh radar EIRS yang diproduksi oleh Aselsan, dan rudal tersebut mengenai target pada jarak lebih dari 90 kilometer dan ketinggian lebih dari 26.000 kaki. Uji coba pertama rudal SIPER Block-0 dilakukan pada November 2021.
Kepala SSB, Ismail Demirci, membagikan video peluncuran uji coba tersebut melalui video di akun Twitter-nya.
“Sistem rudal pertahanan udara jarak jauh SIPER kami meningkat selangkah demi selangkah. Dalam uji tembak terakhir SIPER, telah menunjukkan bahwa ia dapat menyerang target berkecepatan tinggi pada jarak 100 km,” katanya seperti dikutip dari Naval News, Minggu (28/8/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televis Turki, TRT TV pada September 2021, Ismail Demir menyatakan bahwa SIPER akan menjadi sistem pertahanan udara yang setara dengan S-400 Rusia dan mereka sedang mengerjakan jadwal 5 tahun untuk memenuhi persyaratan sistem semacam itu.
Rudal SIPER sangat penting dalam memenuhi kebutuhan Turki akan pertahanan udara berlapis dengan sumber daya asli. Dirancang untuk melindungi fasilitas strategis dari serangan musuh sebagai bagian dari pertahanan udara regional, SIPER akan menyediakan pertahanan udara jarak jauh dalam arsitektur terdistribusi.
Dalam konteks ini, produksi massal dan pengiriman sistem senjata pertahanan udara Korkut ketinggian rendah dimulai dan berlanjut hingga hari ini. Selanjutnya, sistem rudal pertahanan udara ketinggian rendah Sungur, diluncurkan dari kendaraan portabel dan MANPAD, mulai dioperasikan.
Sementara pengiriman pertama sistem pertahanan udara Hisar-A+ (ketinggian rendah) dan Hisar-O+ (ketinggian sedang) sedang dilakukan, produksi massal mereka terus berlanjut. Sedangkan SIPER menonjol dengan jangkauannya yang jauh melampaui semua sistem ini dalam konsep berlapis ini.
tulis komentar anda