Produsen Drone Turki Emoh Jual Bayraktar ke Rusia

Minggu, 28 Agustus 2022 - 08:11 WIB
Produsen drone Turki tidak akan menjual Bayraktar ke Rusia. Foto/CNN
ANKARA - Dua bersaudara yang menjalankan perusahaan Turki Baykar, yang berspesialisasi dalam drone militer, mengatakan bahwa mereka sepenuhnya mendukung Ukraina dan tidak akan menjual senjata mereka ke Rusia .

Baykar yang terkenal dengan drone Bayraktar TB2-nya, yang telah digunakan Ukraina untuk menghancurkan pasukan Rusia sejak invasi Presiden Vladimir Putin pada bulan Februari, bahkan memasuki budaya pop nasional dengan sebuah lagu yang ditulis untuk menghormati mereka.

Berbicara kepada BBC, Haluk dan Selcuk Bayraktar, masing-masing CEO dan chief technology officer di Baykar, bersikeras bahwa mereka tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia.

"Persahabatan dan kerja sama kami dengan Ukraina telah berlangsung selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, tidak peduli berapa banyak uang yang kami tawarkan, terus terang, tidak ada pertanyaan untuk menyerahkannya kepada mereka dalam situasi ini," kata Haluk.





"Semua dukungan kami sepenuhnya di pihak Ukraina, karena kami memiliki koneksi yang sangat kuat, dan Ukraina mengalami serangan yang sangat tidak adil, agresif, dan tidak berdasar. Tidak ada yang akan menaungi kerja sama kami dengan Ukraina, terlepas dari jumlah yang ditawarkan, posisi kami di masalah ini jelas," tuturnya seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (28/8/2022).

Bayraktar TB2 dapat diterbangkan ke target oleh operator jarak jauh yang ditempatkan bermil-mil jauhnya, sebelum melakukan serangan dengan bom atau rudal. Mereka telah digunakan secara luas oleh pasukan Turki melawan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan memainkan peran penting dalam kemenangan Azerbaijan atas Armenia dalam perang Nagorno-Karabakh 2020.

Bayraktar bersaudara sangat terhubung secara politik di Turki, dengan Selcuk menikahi putri Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2016.

Mereka memiliki hubungan panjang dengan Ukraina, pertama kali memasok drone ke negara itu pada 2018. Kiev membeli hampir dua lusin Bayraktar TB2 sebelum invasi Rusia, dengan 16 lainnya tiba pada awal Maret.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More