Takut Dipersekusi, Ribuan Orang Yahudi Tinggalkan Rusia
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 14:41 WIB
MOSKOW - Rusia menghadapi migrasi massal populasi Yahudi ke luar negeri, dengan setidaknya satu dari delapan orang meninggalkan negara itu sejak perangnya dengan Ukraina dimulai.
Badan Yahudi membantu orang Yahudi di seluruh dunia pindah ke Israel. Dikatakan bahwa 20.500 dari total 165.000 orang Yahudi di Rusia telah pergi sejak Maret. Ribuan lainnya telah pindah ke negara lain.
Tidak diragukan lagi, momok historis penganiayaan Yahudi telah membayangi banyak orang yang menjadi bagian dari migrasi massal mendadak ini dan mereka yang masih berusaha keluar dari Rusia.
Di Moskow, telah ada upaya besar untuk mengembangkan komunitas Yahudi sejak jatuhnya Komunisme. Di antara mereka yang berada di garis depan adalah Pinchas Goldschmidt, kepala rabi kota itu sejak 1993.
"Kami mulai dari awal dengan sinagoga, sekolah, taman kanak-kanak, layanan sosial, guru, rabi dan anggota masyarakat," katanya tentang semangat yang diciptakan seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/8/2022).
Namun baru dua minggu perang tahun ini, Rabi Goldschmidt dan keluarganya meninggalkan Rusia, pertama ke Hongaria dan kemudian ke Israel.
Dia kemudian mengundurkan diri dari posisinya dan berbicara menentang perang.
"Saya merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk menunjukkan pemisahan total dan ketidaksetujuan saya dengan invasi ke Ukraina ini, tetapi saya akan membahayakan diri saya sendiri jika saya melakukan itu dengan tinggal di Moskow," ujarnya.
Badan Yahudi membantu orang Yahudi di seluruh dunia pindah ke Israel. Dikatakan bahwa 20.500 dari total 165.000 orang Yahudi di Rusia telah pergi sejak Maret. Ribuan lainnya telah pindah ke negara lain.
Tidak diragukan lagi, momok historis penganiayaan Yahudi telah membayangi banyak orang yang menjadi bagian dari migrasi massal mendadak ini dan mereka yang masih berusaha keluar dari Rusia.
Di Moskow, telah ada upaya besar untuk mengembangkan komunitas Yahudi sejak jatuhnya Komunisme. Di antara mereka yang berada di garis depan adalah Pinchas Goldschmidt, kepala rabi kota itu sejak 1993.
"Kami mulai dari awal dengan sinagoga, sekolah, taman kanak-kanak, layanan sosial, guru, rabi dan anggota masyarakat," katanya tentang semangat yang diciptakan seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/8/2022).
Namun baru dua minggu perang tahun ini, Rabi Goldschmidt dan keluarganya meninggalkan Rusia, pertama ke Hongaria dan kemudian ke Israel.
Dia kemudian mengundurkan diri dari posisinya dan berbicara menentang perang.
"Saya merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk menunjukkan pemisahan total dan ketidaksetujuan saya dengan invasi ke Ukraina ini, tetapi saya akan membahayakan diri saya sendiri jika saya melakukan itu dengan tinggal di Moskow," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda