Mahasiswa PhD Ini Dikecam karena Penelitian tentang Masturbasinya
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 14:57 WIB
LONDON - Seorang mahasiswa PhD yang berbasis di Inggris menuai kecaman atas makalahnya yang kontroversial. Makalah itu mendokumentasikan pengalamannya melakukan masturbasi dengan bantuan komik yang menampilkan anak laki-laki.
Karl Andersson dari University of Manchester menghabiskan tiga bulan meneliti bagaimana pembaca “mengalami kenikmatan seksual” ketika membaca komik "shota" Jepang.
Dia mengaku membuat makalah itu dengan menghabiskan tiga bulan masturbasi untuk menikmati komik semacam itu, membuat catatan "refleksi diri yang kritis" di sepanjang apa yang disebut sebagai penelitian.
“Saya telah menabrak tembok dalam penelitian saya,” tulis Anderson dalam abstrak makalahnya yang terdiri dari 4.000 kata yang diterbitkan dalam jurnal Qualitative Research.
“Wawancara semi-terstruktur (Bernard, 2006) hanya dapat membawa Anda sejauh ini, terutama ketika topiknya sensitif (Lee, 1993), yang merupakan milik saya," lanjut tulisan Anderson.
“Jadi saya menyadari bahwa tubuh saya dilengkapi dengan alat penelitiannya sendiri yang dapat memberi saya, secara harfiah, pemahaman langsung tentang shota.”
Andersson, yang berasal dari Swedia, juga menyimpulkan bahwa masturbasi bisa menjadi tindakan "perawatan diri".
"Berpikir lebih kritis tentang masturbasi saya sendiri juga membuat saya bertanya-tanya apakah semua seks adalah masturbasi, dalam arti bahwa orang-orang fokus pada kesenangan mereka sendiri dan menggunakan orang lain sebagai 'materi masturbasi'," tulisnya.
Karl Andersson dari University of Manchester menghabiskan tiga bulan meneliti bagaimana pembaca “mengalami kenikmatan seksual” ketika membaca komik "shota" Jepang.
Dia mengaku membuat makalah itu dengan menghabiskan tiga bulan masturbasi untuk menikmati komik semacam itu, membuat catatan "refleksi diri yang kritis" di sepanjang apa yang disebut sebagai penelitian.
“Saya telah menabrak tembok dalam penelitian saya,” tulis Anderson dalam abstrak makalahnya yang terdiri dari 4.000 kata yang diterbitkan dalam jurnal Qualitative Research.
Baca Juga
“Wawancara semi-terstruktur (Bernard, 2006) hanya dapat membawa Anda sejauh ini, terutama ketika topiknya sensitif (Lee, 1993), yang merupakan milik saya," lanjut tulisan Anderson.
“Jadi saya menyadari bahwa tubuh saya dilengkapi dengan alat penelitiannya sendiri yang dapat memberi saya, secara harfiah, pemahaman langsung tentang shota.”
Andersson, yang berasal dari Swedia, juga menyimpulkan bahwa masturbasi bisa menjadi tindakan "perawatan diri".
"Berpikir lebih kritis tentang masturbasi saya sendiri juga membuat saya bertanya-tanya apakah semua seks adalah masturbasi, dalam arti bahwa orang-orang fokus pada kesenangan mereka sendiri dan menggunakan orang lain sebagai 'materi masturbasi'," tulisnya.
tulis komentar anda