Korea Selatan dan China Ribut soal Sistem Rudal THAAD Amerika
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 09:45 WIB
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan mitranya dari China, Wang Yi, bertemu pada hari Selasa, membahas cara untuk membuka kembali negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara dan melanjutkan ekspor budaya, seperti film dan musik K-pop, ke China.
Seorang juru bicara Wang mengatakan pada hari Rabu bahwa keduanya telah setuju untuk menganggap serius masalah itu satu sama lain dan terus menangani dan mengelola masalah itu dengan hati-hati. "Untuk memastikan hal itu tidak menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan hubungan bilateral yang sehat dan stabil," katanya.
Juru bicara pemerintah China mengatakan pada briefing bahwa penempatan THAAD di Korea Selatan merusak kepentingan keamanan strategis China.
Park, bagaimanapun, mengatakan kepada Wang bahwa Seoul tidak akan mematuhi perjanjian 2017, yang disebut "Three Nos", karena itu bukan janji atau perjanjian formal. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/8/2022).
Washington bersikeras pada hari Kamis bahwa THAAD adalah kemampuan pertahanan diri yang bijaksana dan terbatas untuk Korea Selatan dan tindakan defensif murni terhadap ancaman rudal Korea Utara.
"Kritik atau tekanan pada Korea Selatan untuk meninggalkan pertahanan dirinya tidak pantas," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan.
Seorang juru bicara Wang mengatakan pada hari Rabu bahwa keduanya telah setuju untuk menganggap serius masalah itu satu sama lain dan terus menangani dan mengelola masalah itu dengan hati-hati. "Untuk memastikan hal itu tidak menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan hubungan bilateral yang sehat dan stabil," katanya.
Juru bicara pemerintah China mengatakan pada briefing bahwa penempatan THAAD di Korea Selatan merusak kepentingan keamanan strategis China.
Park, bagaimanapun, mengatakan kepada Wang bahwa Seoul tidak akan mematuhi perjanjian 2017, yang disebut "Three Nos", karena itu bukan janji atau perjanjian formal. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/8/2022).
Washington bersikeras pada hari Kamis bahwa THAAD adalah kemampuan pertahanan diri yang bijaksana dan terbatas untuk Korea Selatan dan tindakan defensif murni terhadap ancaman rudal Korea Utara.
"Kritik atau tekanan pada Korea Selatan untuk meninggalkan pertahanan dirinya tidak pantas," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan.
(min)
tulis komentar anda