Rusia: Dunia di Ambang Bencana Nuklir

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 05:58 WIB
Tentara Rusia berjaga di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, Ukraina selatan. Foto/BBC
NEW YORK - Tindakan "sembrono" Ukraina mendorong dunia semakin dekat ke bencana nuklir besar. Hal itu diungkapkan duta besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kepada Dewan Keamanan PBB pada pertemuan yang berfokus pada pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina selatan.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye telah berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak awal konflik antara Moskow dengan Kiev dan sejak itu telah beberapa kali ditembaki oleh pasukan Ukraina.

“Kami telah berulang kali memperingatkan rekan-rekan Barat kami bahwa, jika mereka gagal berbicara masuk akal tentang rezim Kiev, itu akan mengambil langkah paling keji dan sembrono, yang akan memiliki konsekuensi jauh melampaui Ukraina,” kata Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB.

“Itulah tepatnya yang sedang terjadi,” katanya, seraya menambahkan bahwa “sponsor” Barat Ukraina harus memikul tanggung jawab atas potensi bencana nuklir.

"Serangan kriminal Kiev terhadap fasilitas infrastruktur nuklir mendorong dunia ke ambang bencana nuklir yang akan menyaingi Chernobyl," ujar Nebenzia seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (12/8/2022).





Nebenzia memperingatkan, jika pasukan Ukraina melanjutkan serangan mereka terhadap pembangkit listrik, bencana dapat terjadi “setiap saat.”

Menurut utusan Rusia untuk PBB, bencana di pembangkit listrik Zaporozhye – yang terbesar di Eropa – dapat menyebabkan polusi radioaktif di sebagian besar wilayah, mempengaruhi setidaknya delapan wilayah Ukraina, termasuk ibukotanya, Kiev, kota-kota besar seperti Kharkov atau Odessa, dan beberapa wilayah Rusia dan Belarusia yang berbatasan dengan Ukraina. Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk, serta Moldova, Rumania, dan Bulgaria kemungkinan akan menderita juga.

"Dan ini adalah perkiraan ahli yang paling optimistis,” ujar Nebenzia, seraya menambahkan bahwa skala potensi bencana nuklir sebesar itu sulit untuk dibayangkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More