Utusan China Minta Australia Bersikap Hati-hati atas Taiwan

Rabu, 10 Agustus 2022 - 18:18 WIB
Ilustrasi
BEIJING - Perubahan pemerintahan Australia baru-baru ini adalah kesempatan untuk "mengatur ulang" hubungannya yang bermasalah dengan China . Namun, China meminta pemerintahan baru Australia harus "menangani masalah Taiwan dengan hati-hati".

Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian mengatakan, dia “terkejut” bahwa Australia telah menandatangani pernyataan dengan Amerika Serikat dan Jepang yang mengutuk penembakan rudal China ke perairan Jepang sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan minggu lalu.



“Kami berharap pihak Australia dapat menyikapi hubungan China-Australia dengan serius. Ambil prinsip 'Satu China' dengan serius, tangani pertanyaan Taiwan dengan hati-hati," kata Xiao kepada National Press Club, Rabu (10/8/20222).



Xiao tidak akan mengatakan kapan latihan militer tembakan langsung di dekat Taiwan akan berakhir. Dia mengatakan, pengumuman akan dibuat pada "waktu yang tepat".

China menginginkan reunifikasi damai dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi Xiao tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan.

“Kami tidak pernah bisa mengesampingkan opsi untuk menggunakan cara lain. Jadi bila perlu, bila terpaksa, kami siap menggunakan segala cara yang diperlukan,” kata Xiao. "Seperti apa artinya dengan 'semua cara yang diperlukan?' Anda dapat menggunakan imajinasi Anda," lanjutnya.



Minggu ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, Australia telah "dengan ceroboh mengkritik tindakan China yang sah, dibenarkan dan sah untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya".

Wang mendesak Australia untuk "berhenti mencampuri urusan dalam negeri China". “Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan China-Australia telah mengalami kesulitan serius karena alasan yang disebabkan oleh pihak Australia,” kata Wang.

Beijing telah melonggarkan larangan kontak menteri-ke-menteri dengan Australia sejak pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese terpilih pada Mei. Menteri pertahanan dan luar negeri kedua negara sejak itu mengadakan pertemuan tatap muka.



China akan berdiskusi dengan Australia apakah kondisinya tepat untuk pertemuan antara Alba dan Presiden China Xi Jinping pada November ketika para pemimpin berada di Indonesia untuk KTT Kelompok 20.

“Sebagai duta besar, saya berharap yang terbaik dan saya akan mencoba melakukan semua upaya saya ke arah itu,” kata Xiao. Ia juga mengatakan, pemerintah Australia yang baru telah membuat awal yang baik untuk hubungannya dengan China setelah "masa sulit selama beberapa tahun".
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More