Rusia Anggap Israel Bersalah karena Serang Gaza, Ukraina Bela Aksi Brutal Zionis

Selasa, 09 Agustus 2022 - 21:04 WIB
Bangunan hancur akibat serangan Israel di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, 7 Agustus 2022. Foto/Abed Rahim Khatib/Anadolu Agency
MOSKOW - Rusia menyalahkan Israel atas serangan militer tiga hari terakhir terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Penilaian tegas itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia di Moskow.

"Eskalasi baru disebabkan oleh tembakan tentara Israel ke Jalur Gaza pada 5 Agustus," ungkap juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova.

Dia menunjukkan faksi-faksi Palestina menanggapi eskalasi ini dengan menembakkan roket tanpa pandang bulu ke wilayah Israel.



"Kami mengamati dengan sangat khawatir bagaimana peristiwa berkembang," tambah Zakharova.



Dia menjelaskan, "Dimulainya kembali konfrontasi militer skala penuh (akan melihat) situasi kemanusiaan yang sudah menyedihkan di Gaza semakin memburuk."

Pejabat itu menegaskan kembali, "Posisi Rusia yang berprinsip dan konsisten, tercermin dalam resolusi yang relevan dari Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan, dalam mendukung penyelesaian komprehensif dan jangka panjang dari konflik Palestina-Israel sesuai dengan prinsip dua negara.”

“Adalah mungkin untuk mengakhiri siklus kekerasan hanya dalam kerangka proses negosiasi, yang hasilnya harus merupakan realisasi hak nasional yang sah dari rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dalam perbatasan 1967,” papar dia.



Pernyataan Zakharova datang pada saat hubungan antara Israel dan Rusia tegang seiring perang di Ukraina.

Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Israel, Yevgeny Kornichuk, menyatakan solidaritasnya dengan negara penjajah Zionis.

"Sebagai seorang Ukraina yang negaranya diserang secara brutal oleh tetangganya, saya merasa simpati yang besar kepada publik Israel. Serangan terhadap anak-anak dan perempuan adalah hal yang keji. Teror dan serangan jahat terhadap warga sipil adalah kenyataan sehari-hari orang Israel dan Ukraina dan ancaman mengerikan ini harus segera dihentikan," papar Kornichuk.

Kornichuk membuat komentarnya sebelum gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara Gaza dan Israel mulai berlaku.

Meskipun negara penjajah Israel menyatakan mereka menargetkan gerakan Jihad Islam Palestina, Kementerian Kesehatan Palestina telah mengkonfirmasi 44 warga sipil tewas akibat serangan Israel, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita.

Sebanyak 360 warga sipil Palestina lainnya terluka akibat serangan brutal Israel. Selain itu, ribuan rumah dan bangunan tempat tinggal warga sipil hancur total atau rusak sebagian.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More