Gaza Menyayat Hati akibat Serangan Israel: Darah, Potongan Tubuh, dan Jeritan

Senin, 08 Agustus 2022 - 13:11 WIB
“Hal pertama yang saya lihat adalah tubuh sahabat putra saya. Saat itulah saya berteriak dan tahu bahwa anak saya mungkin juga telah terbunuh,” kata Abu Hamada.

“Beberapa menit kemudian saya menemukan anak saya. Dia berlumuran darah dan tergeletak di tanah. Saya berteriak sangat keras memanggil ambulans."

Abu Hamada mengatakan bahwa Khalil adalah putra satu-satunya, yang dikandungnya setelah 15 tahun berusaha untuk memiliki anak.

“Saya melakukan lima putaran fertilisasi in vitro (IVF), semuanya gagal. Kemudian putaran IVF terakhir berhasil dan Khalil terlahir."

“Dia adalah seluruh hidupku. Saya ingin dia cepat lulus sehingga saya bisa menemukan pengantin untuknya. Saya tidak punya orang lain selain dia. Saya tidak percaya apa yang terjadi dan saya tidak ingin percaya,” kata Abu Hamada sambil menangis.

Umm Mohammad al-Nairab (60), duduk menangis setelah kematian cucunya, Ahmad (11), dan Moamen (5).

“Tadi malam, kedua anak itu pergi membeli barang-barang dari supermarket di seberang jalan dari rumah tempat orang-orang berkumpul setelah salat Isya,” kata al-Nairab sambil terisak-isak.

"Hanya beberapa saat sebelum kami mendengar ledakan keras."

“Orang tua mereka dan saya berteriak: ‘Anak-anak kami, anak-anak kami!’. Ada bagian tubuh yang berlumuran darah mereka sendiri,” kata al-Nairab.

Orang tua anak-anak itu terlalu putus asa untuk berbicara dengan awak media.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More