Ketika Kapal Perang China dan Taiwan Saling Tatap
Senin, 08 Agustus 2022 - 09:52 WIB
TAIPEI - Kapal perang China dan Taiwan saling tatap di laut lepas pada Minggu (7/8/2022) atau menjelang akhir dari latihan tempur Beijing. Kapal kedua kubu terlibat manuver "kucing dan tikus" dalam situasi yang menegangkan.
China menggelar latihan perang besar-besaran selama empat hari di dekat Taiwan sejak Kamis pekan lalu. Manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya itu diluncurkan sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kunjungan Pelosi pekan lalu ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu membuat marah China. Beijing menanggapi dengan peluncuran uji coba rudal balistik di atas Taipei untuk pertama kalinya dan pemutusan hubungan komunikasi dengan Amerika Serikat.
Sekitar 10 kapal perang masing-masing dari China dan Taiwan berlayar dalam jarak dekat di Selat Taiwan, dengan beberapa kapal China melintasi garis tengah, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan di Taipei mengatakan dalam sebuah rilis beberapa kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak sedang mensimulasikan serangan terhadap Taiwan dan Angkatan Laut-nya. Militer Taipei telah mengirim pesawat tempur dan kapal perang untuk bereaksi dengan tepat.
Menurut sumber yang mengetahui ketegangan di lapangan, ketika pasukan China "menekan" garis tengah, seperti yang mereka lakukan pada hari Sabtu, pihak Taiwan tetap dekat untuk memantau. Jika memungkinkan, pihak Taiwan akan menghalau pasukan China untuk menyeberang.
"Kedua belah pihak menunjukkan pengekangan", kata sumber tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (8/8/2022), menggambarkan manuver itu sebagai "permainan kucing dan tikus" di laut lepas.
"Satu sisi mencoba untuk menyeberang, dan yang lain menghalangi dan memaksa mereka ke posisi yang lebih tidak menguntungkan dan akhirnya kembali ke sisi lain," ujarnya.
Taiwan mengatakan rudal anti-kapal berbasis pantai dan rudal permukaan-ke-udara Patriot dalam keadaan siaga.
Sementara itu, kantor berita Xinhua melaporkan latihan perang China, yang berpusat di enam lokasi di sekitar pulau Taiwan, diakhiri pada tengah hari pada Minggu.
Kementerian transportasi Taiwan mengatakan pada Minggu sore bahwa pihaknya secara bertahap mencabut pembatasan penerbangan melalui wilayah udaranya, dengan mengatakan pemberitahuan untuk latihan militer tidak lagi berlaku.
Tetapi Taiwan akan terus mengarahkan penerbangan dan kapal dari salah satu zona latihan, yang tidak pernah dikonfirmasi oleh China, di lepas pantai timurnya hingga Senin pagi.
Militer China mengatakan pada hari Sabtu bahwa latihan gabungan laut dan udara, di utara, barat daya dan timur Taiwan, memiliki fokus pada kemampuan serangan darat dan serangan laut.
Amerika Serikat menyebut latihan itu sebagai eskalasi.
"Kegiatan ini merupakan eskalasi yang signifikan dalam upaya China untuk mengubah status quo. Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan," kata Gedung Putih.
"Mereka juga bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, yang diharapkan dunia."
China menggelar latihan perang besar-besaran selama empat hari di dekat Taiwan sejak Kamis pekan lalu. Manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya itu diluncurkan sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kunjungan Pelosi pekan lalu ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu membuat marah China. Beijing menanggapi dengan peluncuran uji coba rudal balistik di atas Taipei untuk pertama kalinya dan pemutusan hubungan komunikasi dengan Amerika Serikat.
Sekitar 10 kapal perang masing-masing dari China dan Taiwan berlayar dalam jarak dekat di Selat Taiwan, dengan beberapa kapal China melintasi garis tengah, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan di Taipei mengatakan dalam sebuah rilis beberapa kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak sedang mensimulasikan serangan terhadap Taiwan dan Angkatan Laut-nya. Militer Taipei telah mengirim pesawat tempur dan kapal perang untuk bereaksi dengan tepat.
Menurut sumber yang mengetahui ketegangan di lapangan, ketika pasukan China "menekan" garis tengah, seperti yang mereka lakukan pada hari Sabtu, pihak Taiwan tetap dekat untuk memantau. Jika memungkinkan, pihak Taiwan akan menghalau pasukan China untuk menyeberang.
"Kedua belah pihak menunjukkan pengekangan", kata sumber tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (8/8/2022), menggambarkan manuver itu sebagai "permainan kucing dan tikus" di laut lepas.
"Satu sisi mencoba untuk menyeberang, dan yang lain menghalangi dan memaksa mereka ke posisi yang lebih tidak menguntungkan dan akhirnya kembali ke sisi lain," ujarnya.
Taiwan mengatakan rudal anti-kapal berbasis pantai dan rudal permukaan-ke-udara Patriot dalam keadaan siaga.
Sementara itu, kantor berita Xinhua melaporkan latihan perang China, yang berpusat di enam lokasi di sekitar pulau Taiwan, diakhiri pada tengah hari pada Minggu.
Kementerian transportasi Taiwan mengatakan pada Minggu sore bahwa pihaknya secara bertahap mencabut pembatasan penerbangan melalui wilayah udaranya, dengan mengatakan pemberitahuan untuk latihan militer tidak lagi berlaku.
Tetapi Taiwan akan terus mengarahkan penerbangan dan kapal dari salah satu zona latihan, yang tidak pernah dikonfirmasi oleh China, di lepas pantai timurnya hingga Senin pagi.
Militer China mengatakan pada hari Sabtu bahwa latihan gabungan laut dan udara, di utara, barat daya dan timur Taiwan, memiliki fokus pada kemampuan serangan darat dan serangan laut.
Amerika Serikat menyebut latihan itu sebagai eskalasi.
"Kegiatan ini merupakan eskalasi yang signifikan dalam upaya China untuk mengubah status quo. Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan," kata Gedung Putih.
"Mereka juga bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, yang diharapkan dunia."
(min)
tulis komentar anda