Diplomat Rusia: Bahan Nuklir Ukraina Mungkin Jatuh ke Tangan Teroris
Minggu, 07 Agustus 2022 - 21:00 WIB
MOSKOW - Ada risiko bahan nuklir Ukraina akan jatuh ke tangan teroris . Namun, Rusia mengaku akan melakukan upaya terbaik untuk mencegah perkembangan seperti itu. Hal tersebut diungkapkan Wakil Tetap Rusia untuk Kantor PBB dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Andrey Belousov.
“Mengingat situasi di sekitar PLTN Zaporozhye, ada peningkatan risiko bencana nuklir atau situasi darurat, yang akan menimbulkan konsekuensi negative. Penembakan artileri PLTN 5 Agustus adalah bukti lain," kata Belousov, seperti dikutip dari TASS, Sabtu (6/8/2022).
"Sebagai negara yang bertanggung jawab dan menyadari betapa sulitnya untuk memastikan keamanan fasilitas nuklir, Rusia melakukan upaya terbaik untuk memastikan bahwa PLTN aman," lanjut diplomat itu.
Menurutnya, Rusia akan menggunakan semua cara yang mungkin untuk mencegah pelanggaran keamanan dan menjaga keamanan di tingkat tertinggi berdasarkan persyaratan IAEA.
“Mengenai risiko bahan nuklir dari Ukraina jatuh ke tangan teroris, tidak dapat disangkal bahwa jika situasi darurat atau bencana terjadi, fasilitas nuklir Ukraina akan lepas kendali,” tegas Belousov. "Kami melakukan yang terbaik untuk mencegah skenario seperti itu," katanya.
Sementara itu, Angkatan Udara Rusia dilaporkan berhasil menghancurkan dua pesawat Su-25 Ukraina dalam 24 jam terakhir. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pada briefing pada hari Sabtu.
“Angkatan Udara Rusia menghancurkan dua pesawat Su-25 Angkatan Udara Ukraina dalam 24 jam terakhir. Salah satu pesawat dihancurkan oleh pesawat operasional dan taktis dalam pertempuran udara di dekat pemukiman Solntsevo di Wilayah Kirovograd. Su-25 lainnya. pesawat jatuh oleh pertahanan udara di dekat pemukiman Radgospnoye di Wilayah Kherson," jelasnya.
“Pertahanan udara Rusia menjatuhkan delapan kendaraan udara tak berawak di dekat pemukiman Dibrovnoye, Suligovka, Dolgenkoye, Prishib, Bairak dan Volokhov Yar di Wilayah Kharkov, dan di dekat pemukiman Pologi di Wilayah Zaporozhye pada hari terakhir,” kata Konashenkov.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
“Mengingat situasi di sekitar PLTN Zaporozhye, ada peningkatan risiko bencana nuklir atau situasi darurat, yang akan menimbulkan konsekuensi negative. Penembakan artileri PLTN 5 Agustus adalah bukti lain," kata Belousov, seperti dikutip dari TASS, Sabtu (6/8/2022).
"Sebagai negara yang bertanggung jawab dan menyadari betapa sulitnya untuk memastikan keamanan fasilitas nuklir, Rusia melakukan upaya terbaik untuk memastikan bahwa PLTN aman," lanjut diplomat itu.
Menurutnya, Rusia akan menggunakan semua cara yang mungkin untuk mencegah pelanggaran keamanan dan menjaga keamanan di tingkat tertinggi berdasarkan persyaratan IAEA.
“Mengenai risiko bahan nuklir dari Ukraina jatuh ke tangan teroris, tidak dapat disangkal bahwa jika situasi darurat atau bencana terjadi, fasilitas nuklir Ukraina akan lepas kendali,” tegas Belousov. "Kami melakukan yang terbaik untuk mencegah skenario seperti itu," katanya.
Sementara itu, Angkatan Udara Rusia dilaporkan berhasil menghancurkan dua pesawat Su-25 Ukraina dalam 24 jam terakhir. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pada briefing pada hari Sabtu.
“Angkatan Udara Rusia menghancurkan dua pesawat Su-25 Angkatan Udara Ukraina dalam 24 jam terakhir. Salah satu pesawat dihancurkan oleh pesawat operasional dan taktis dalam pertempuran udara di dekat pemukiman Solntsevo di Wilayah Kirovograd. Su-25 lainnya. pesawat jatuh oleh pertahanan udara di dekat pemukiman Radgospnoye di Wilayah Kherson," jelasnya.
“Pertahanan udara Rusia menjatuhkan delapan kendaraan udara tak berawak di dekat pemukiman Dibrovnoye, Suligovka, Dolgenkoye, Prishib, Bairak dan Volokhov Yar di Wilayah Kharkov, dan di dekat pemukiman Pologi di Wilayah Zaporozhye pada hari terakhir,” kata Konashenkov.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(esn)
tulis komentar anda