Lebanon dan Iran Marah Gaza Diserang, Hizbullah Janji Basmi Total Israel

Minggu, 07 Agustus 2022 - 00:33 WIB
Asap berapi membumbung saat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (6/8/2022). Foto/REUTERS
BEIRUT - Lebanon mengecam keras serangan di Gaza oleh Israel sejak Jumat (5/8/2022). Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lebanon meminta masyarakat internasional “segera campur tangan untuk segera menghentikan serangan ini.”

Kemlu Lebanon mendesak Israel mematuhi resolusi PBB untuk menjaga keselamatan warga sipil Palestina yang sangat menderita di bawah blokade Israel yang tidak adil.

Perkembangan di Gaza diikuti oleh para pengungsi Palestina di kamp-kamp yang tersebar luas di Lebanon.





Orang-orang di Lebanon dengan cemas menunggu untuk melihat arah tindakan militer Israel dan apakah mereka akan terpengaruh.

Bereaksi terhadap serangan di Gaza, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran Esmail Qaani mengatakan, “Hizbullah berencana memberikan pukulan fatal kepada Israel dan membasminya sepenuhnya pada waktu yang tepat.”

“Keamanan Israel menurun. Kami tidak akan berhenti berjuang … dan kami akan terus berdiri teguh,” tegas dia.



Direktur Tatwir Center for Studies di Lebanon Hesham Debsi mengatakan kepada Arab News bahwa pernyataan Qaani “termasuk dalam kategori reaksi daripada tindakan.”

“Setiap kali Gaza diserang dari Israel, Korps Garda Revolusi meluncurkan slogan favoritnya, yang menyatakan mereka akan memberikan pukulan fatal kepada Israel pada waktu yang tepat. Kita masih menunggu saat itu. Ini adalah retorika lemah yang dibuat dengan mengorbankan darah Palestina. Tidak ada yang percaya lagi. Faktanya, itu melayani musuh Israel,” ujar dia.

“Hizbullah memuji solidaritas faksi-faksi perlawanan Palestina dan menekankan perlunya mempertahankan sikap bersatu, yang merupakan faktor utama dalam kemenangan atas musuh,” papar dia.

Hizbullah menambahkan mereka “secara tegas mendukung langkah-langkah yang diambil oleh kepemimpinan Gerakan Jihad Islam dalam menanggapi musuh dan kejahatan yang terus-menerus dilakukan.”

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Kassem mengatakan pada Sabtu, “Kita harus tahu bahwa Israel adalah kriminal dan bermusuhan. Membunuh orang, termasuk seorang anak, dan melukai puluhan orang di lingkungan perumahan adalah tindakan kriminal yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Israel harus bertanggung jawab atas hukuman ini.”

Debsi mengatakan eskalasi kekerasan Israel terjadi selama diskusi mengenai kesepakatan nuklir Iran.

"Momen ini memungkinkan semua orang untuk bereaksi," ujar dia.

Dia menambahkan, “Israel menganggap sikap Amerika tidak cukup kuat. Iran menganggap ini saat yang tepat untuk membuat AS mengeluarkan Korps Garda Revolusi dari daftar sanksi, menjadikannya legal di Iran dan kawasan Arab.”

Debsi percaya eskalasi Israel tidak menargetkan Hizbullah, tetapi Amerika Serikat dan Iran.

"Ini adalah langkah kotor dari pihak Israel di tengah pemilihan umum Israel, seperti pembunuhan Ayman Al-Zawahri di Afghanistan oleh pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden untuk kepentingan internal Amerika," papar dia.

Wakil Presiden Dewan Tertinggi Islam Syiah Lebanon Sheikh Ali Al-Khatib mengatakan, “Musuh sedang bermain api. Itu akan menghancurkan dirinya sendiri. Tekad perlawanan dan rakyatnya tidak akan berhenti, tidak peduli seberapa besar pengorbanannya.”

Dalam pernyataan, ulama Syiah itu meminta PBB dan masyarakat internasional untuk “mengurangi agresi Israel.”

Dia meminta para pemimpin Arab dan Muslim “untuk mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap agresi dalam mendukung perlawanan dan ketahanan rakyat Palestina.”

Pemimpin gerakan Jihad Islam di Lebanon Ali Abou Chahine menegaskan, “Agresi Israel adalah deklarasi perang terhadap seluruh rakyat Palestina. Orang-orang kami terlibat dalam menghadapi pertempuran ini di mana pun mereka berada.”

"Respons perlawanan tidak akan mengenali garis merah. Musuh memulai serangan terlebih dahulu dan perlawanan memiliki hak untuk merespons,” tegas dia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More