Imbas Kunjungan Pelosi, China Larang Impor Buah dan Ikan dari Taiwan

Rabu, 03 Agustus 2022 - 19:40 WIB
Imbas Kunjungan Pelosi, China Larang Impor Buah dan Ikan dari Taiwan. FOTO/SCMP
BEIJING - China meluncurkan pembatasan pada Rabu (3/8/2022) pada sektor impor buah dan ikan dari Taiwan . China juga menghentikan pengiriman pasir ke pulau itu. Dua langkah pembatasan itu diambil setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Perjalanan Pelosi, yang berada di urutan kedua kepresidenan dan pejabat AS terpilih yang paling terkenal untuk mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir, telah memicu badai api diplomatik. Pelosi mendarat di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam, setelah peringatan yang semakin keras dari China.



Administrasi Bea Cukai China mengatakan pada Rabu, bahwa mereka akan menangguhkan beberapa impor buah jeruk dari Taiwan atas dugaan deteksi "berulang" dari residu pestisida yang berlebihan, dan impor ikan karena tes virus corona positif pada paket.

Dalam pemberitahuan terpisah, Kementerian Perdagangan China menambahkan, pihaknya juga akan "menangguhkan ekspor pasir alam ke Taiwan" mulai Rabu, tanpa memberikan perincian. Pasir alam umumnya digunakan untuk memproduksi beton dan aspal, dan sebagian besar pasir dan kerikil impor Taiwan berasal dari China.



“Langkah tersebut merupakan bagian dari "pola umum untuk Beijing", kata Even Pay, seorang analis pertanian di konsultan Trivium China, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Menurutnya, lebih banyak gangguan pada perdagangan pertanian dan makanan dapat diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

"Ketika ketegangan diplomatik atau perdagangan semakin tinggi, regulator China biasanya mengambil pendekatan yang sangat ketat terhadap kepatuhan, mencari masalah apa pun yang dapat digunakan untuk membenarkan larangan perdagangan," tambahnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More