Citra Satelit: Ledakan Dahsyat Iran Diyakini dari Situs Rudal Bawah Tanah
Senin, 29 Juni 2020 - 08:25 WIB
DUBAI - Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Parchin, timur Teheran, Iran , Jumat lalu diyakini para analis berasal dari situs rudal bawah tanah. Pendapat itu berdasarkan citra satelit yang diterbitkan pada Sabtu pekan lalu.
Parchin merupakan pangkalan militer Iran yang pada awal tahun 2000-an dilaporkan menjadi lokasi uji coba perangkat nuklir. Teheran telah membantah laporan uji coba nuklir tersebut.
Beberapa jam setelah ledakan, juru bicara Kementerian Pertahanan Davoud Abdi mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa ledakan terjadi di fasilitas penyimpanan gas di area publik dan bukan di pangkalan militer.
Dia mengklaim kobaran api telah dipadamkan dan tidak ada korban jiwa. Namun, dia tidak memberikan rincian penjelasan tentang penyebab ledakan besar tersebut. (Baca: Ledakan Dahsyat Guncang Iran, Diduga di Situs Nuklir Militer )
"Rekan-rekan kami hadir di lapangan dan menyelidiki insiden itu dengan cermat," kata Abdi.
Namun, foto dari satelit Sentinel-2 Komisi Eropa menunjukkan lokasi ledakan tepat di area Pegunungan Alborz, timur Teheran. Para analis citra satelit meyakini ledakan itu berasal dari terowongan bawah tanah yang jadi lokasi produksi rudal. Ledakan itu diduga telah membakar ratusan meter semak belukar.
Stasiun televisi pemerintah Iran bergegas menyiarkan sebuah segmen dari apa yang digambarkan sebagai situs ledakan. Salah satu jurnalisnya berdiri di depan tabung gas yang tampak besar dan menghitam, meskipun kameranya tetap fokus dan tidak menunjukkan apa pun di sekitar lokasi.
Area penyimpanan gas berada di dekat apa yang para analis gambarkan sebagai fasilitas rudal Khojir Iran. Fabian Hinz, peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, California, seperti dikutip Fox News, Senin (29/6/2020), mengatakan ledakan itu tampaknya menghantam sebuah fasilitas untuk Grup Industri Shahid Bakeri yang membuat roket berbahan bakar padat.
Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington mengidentifikasi Khojir sebagai situs banyak terowongan, yang beberapa di antaranya diduga digunakan untuk perakitan senjata.
Parchin merupakan pangkalan militer Iran yang pada awal tahun 2000-an dilaporkan menjadi lokasi uji coba perangkat nuklir. Teheran telah membantah laporan uji coba nuklir tersebut.
Beberapa jam setelah ledakan, juru bicara Kementerian Pertahanan Davoud Abdi mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa ledakan terjadi di fasilitas penyimpanan gas di area publik dan bukan di pangkalan militer.
Dia mengklaim kobaran api telah dipadamkan dan tidak ada korban jiwa. Namun, dia tidak memberikan rincian penjelasan tentang penyebab ledakan besar tersebut. (Baca: Ledakan Dahsyat Guncang Iran, Diduga di Situs Nuklir Militer )
"Rekan-rekan kami hadir di lapangan dan menyelidiki insiden itu dengan cermat," kata Abdi.
Namun, foto dari satelit Sentinel-2 Komisi Eropa menunjukkan lokasi ledakan tepat di area Pegunungan Alborz, timur Teheran. Para analis citra satelit meyakini ledakan itu berasal dari terowongan bawah tanah yang jadi lokasi produksi rudal. Ledakan itu diduga telah membakar ratusan meter semak belukar.
Stasiun televisi pemerintah Iran bergegas menyiarkan sebuah segmen dari apa yang digambarkan sebagai situs ledakan. Salah satu jurnalisnya berdiri di depan tabung gas yang tampak besar dan menghitam, meskipun kameranya tetap fokus dan tidak menunjukkan apa pun di sekitar lokasi.
Area penyimpanan gas berada di dekat apa yang para analis gambarkan sebagai fasilitas rudal Khojir Iran. Fabian Hinz, peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, California, seperti dikutip Fox News, Senin (29/6/2020), mengatakan ledakan itu tampaknya menghantam sebuah fasilitas untuk Grup Industri Shahid Bakeri yang membuat roket berbahan bakar padat.
Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington mengidentifikasi Khojir sebagai situs banyak terowongan, yang beberapa di antaranya diduga digunakan untuk perakitan senjata.
tulis komentar anda