Zelensky Serukan Evakuasi Warga Sipil dari Wilayah Donetsk
Minggu, 31 Juli 2022 - 07:05 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak warga sipil untuk mengungsi dari wilayah garis depan Donetsk , tempat pecahnya bentrokan sengit dengan militer Rusia . Seruan itu dilakukan saat Kiev meminta Palang Merah dan PBB untuk mendapatkan akses ke tentaranya yang ditahan oleh pasukan Rusia.
Wilayah Donetsk timur telah menghadapi beban serangan Rusia sejak serangannya di Kiev gagal beberapa minggu setelah invasi yang diluncurkan pada 24 Februari.
"Sudah ada keputusan pemerintah tentang evakuasi wajib dari Donetsk," kata Zelensky, menggarisbawahi seruan pihak berwenang untuk meninggalkan wilayah yang terkepung dalam beberapa pekan terakhir seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (31/7/2022).
Zelensky dalam pidatonya kembali mendesak masyarakat internasional, khususnya Amerika Serikat, agar Rusia secara resmi dinyatakan sebagai "negara sponsor terorisme".
Pada hari Sabtu, pejabat hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan di televisi nasional bahwa dia telah meminta Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB untuk pergi ke Olenivka.
Dikatakan pada Sabtu bahwa korban tewas termasuk pasukan Ukraina yang telah menyerah setelah berminggu-minggu melawan pemboman brutal Rusia terhadap pabrik baja Azovstal yang luas di kota pelabuhan Mariupol.
"Semua tanggung jawab politik, hukum dan moral atas pembantaian berdarah Ukraina ini terletak pada Zelensky secara pribadi, rezim kriminalnya dan Washington, yang mendukung mereka," katanya.
"Ini adalah kejahatan perang Rusia yang disengaja, pembunuhan massal yang disengaja terhadap tawanan perang Ukraina," katanya.
Wilayah Donetsk timur telah menghadapi beban serangan Rusia sejak serangannya di Kiev gagal beberapa minggu setelah invasi yang diluncurkan pada 24 Februari.
"Sudah ada keputusan pemerintah tentang evakuasi wajib dari Donetsk," kata Zelensky, menggarisbawahi seruan pihak berwenang untuk meninggalkan wilayah yang terkepung dalam beberapa pekan terakhir seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (31/7/2022).
Zelensky dalam pidatonya kembali mendesak masyarakat internasional, khususnya Amerika Serikat, agar Rusia secara resmi dinyatakan sebagai "negara sponsor terorisme".
Pada hari Sabtu, pejabat hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan di televisi nasional bahwa dia telah meminta Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB untuk pergi ke Olenivka.
Dikatakan pada Sabtu bahwa korban tewas termasuk pasukan Ukraina yang telah menyerah setelah berminggu-minggu melawan pemboman brutal Rusia terhadap pabrik baja Azovstal yang luas di kota pelabuhan Mariupol.
"Semua tanggung jawab politik, hukum dan moral atas pembantaian berdarah Ukraina ini terletak pada Zelensky secara pribadi, rezim kriminalnya dan Washington, yang mendukung mereka," katanya.
"Ini adalah kejahatan perang Rusia yang disengaja, pembunuhan massal yang disengaja terhadap tawanan perang Ukraina," katanya.
tulis komentar anda