Prancis Konfirmasi Akan Baca Kotak Hitam Jet Ukraina yang Jatuh
Minggu, 28 Juni 2020 - 02:01 WIB
PARIS - Prancis akan mengunduh data kotak hitam dari pesawat maskapai Ukraina yang ditembak jatuh oleh rudal Iran pada Januari.
Konfirmasi itu mengakhiri polemik di mana kotak hitam itu akan diperiksa. Badan investigasi kecelakaan Prancis, BEA akan melakukan investigasi berdasar permintaan Iran.
Iran tetap bertanggung jawab sesuai aturan global untuk melakukan penyelidikan resmi setelah mengakui pesawat Boeing 737 itu ditembak jatuh oleh pasukannya.
Pesawat Ukraine International Airlines ditembak jatuh pada 8 Januari oleh rudal darat ke udara milik Iran, menewaskan 176 orang di Teheran. Iran menyebut kecelakaan itu sebagai “kesalahan bencana” yang terjadi saat ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
“Pekerjaan memperbaiki dan mengunduh rekaman suara kokpit dan data penerbangan akan dimulai pada 20 Juli,” ungkap BEA.
Otoritas penerbangan di Kanada, menyatakan mengirim tim ke Paris untuk terlibat. Sebanyak 57 warga Kanada tewas dalam kecelakaan itu.
Juru bicara Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) menyatakan BEA masih terlibat dalam investigasi sebagai negara manufaktur sebagai perwakilan terakreditasi AS. Namun otoritas AS tidak menyebut jika pejabatnya akan ke Prancis untuk terlibat.
“Iran ingin Kanada membuka kembali hubungan diplomatik yang dihentikan pada 2012 tapi Teheran tidak menjadikan itu sebagai syarat awal untuk mengirim kotak hitam itu ke Prancis,” ujar pejabat Kanada.
“Tidak realistis untuk meminta kami pada diskusi apapun tentang ini dalam waktu dekat,” papar pejabat itu. (Lihat Infografis: Wahai Para Penggemar Jamur Enoki, Waspadalah....!!)
Prioritas Kanada adalah penyelidikan penuh atas kecelakaan itu dan kompensasi pada keluarga korban. (Lihat Video: Dua Klub Inggris Tempati Tahta Klub Sepakbola Terkaya Dunia, Ini Analisa Pengamat)
Konfirmasi itu mengakhiri polemik di mana kotak hitam itu akan diperiksa. Badan investigasi kecelakaan Prancis, BEA akan melakukan investigasi berdasar permintaan Iran.
Iran tetap bertanggung jawab sesuai aturan global untuk melakukan penyelidikan resmi setelah mengakui pesawat Boeing 737 itu ditembak jatuh oleh pasukannya.
Pesawat Ukraine International Airlines ditembak jatuh pada 8 Januari oleh rudal darat ke udara milik Iran, menewaskan 176 orang di Teheran. Iran menyebut kecelakaan itu sebagai “kesalahan bencana” yang terjadi saat ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
“Pekerjaan memperbaiki dan mengunduh rekaman suara kokpit dan data penerbangan akan dimulai pada 20 Juli,” ungkap BEA.
Otoritas penerbangan di Kanada, menyatakan mengirim tim ke Paris untuk terlibat. Sebanyak 57 warga Kanada tewas dalam kecelakaan itu.
Juru bicara Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) menyatakan BEA masih terlibat dalam investigasi sebagai negara manufaktur sebagai perwakilan terakreditasi AS. Namun otoritas AS tidak menyebut jika pejabatnya akan ke Prancis untuk terlibat.
“Iran ingin Kanada membuka kembali hubungan diplomatik yang dihentikan pada 2012 tapi Teheran tidak menjadikan itu sebagai syarat awal untuk mengirim kotak hitam itu ke Prancis,” ujar pejabat Kanada.
“Tidak realistis untuk meminta kami pada diskusi apapun tentang ini dalam waktu dekat,” papar pejabat itu. (Lihat Infografis: Wahai Para Penggemar Jamur Enoki, Waspadalah....!!)
Prioritas Kanada adalah penyelidikan penuh atas kecelakaan itu dan kompensasi pada keluarga korban. (Lihat Video: Dua Klub Inggris Tempati Tahta Klub Sepakbola Terkaya Dunia, Ini Analisa Pengamat)
(sya)
tulis komentar anda