Rusia Merudal Pelabuhan Odesa, Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kecam Putin

Minggu, 24 Juli 2022 - 11:06 WIB
Rusia menyerang pelabuhan Odesa, Ukraina. Foto/NDTV
KIEV - Para pemimpin dunia ramai-ramai mengutuk serangan rudal Rusia di pelabuhan Ukraina , sebuah serangan dramatis di tengah kesepakatan yang ditengahi PBB untuk mengamankan koridor laut untuk biji-bijian dan ekspor bahan makanan lainnya.

Sehari sebelumnya, perwakilan dari PBB, Turki, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian untuk membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina, sebuah terobosan nyata saat perang Kremlin terhadap bekas tetangga Sovietnya memasuki bulan kelima.

Kesepakatan itu, yang ditandatangani di Istanbul dan akan diimplementasikan dalam beberapa minggu ke depan, mengikuti blokade selama berbulan-bulan terhadap puluhan pelabuhan Ukraina yang tersebar di sepanjang Laut Azov dan Laut Hitam.

Serangan di Odesa, pelabuhan terbesar Ukraina, menggambarkan satu lagi kecemasan yang dapat merubah sebuah upaya untuk mengurangi krisis pangan global yang meningkat menjadi kesia-siaan.

Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia "diprediksi tidak berharga" setelah serangan itu.



“Tinta belum sempat mengering, namun ada dua provokasi keji: serangan terhadap pelabuhan di Odesa dan pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pelabuhan Ukraina berbahaya untuk pengiriman,” tulis Mykhailo Podolyak di Twitter seperti dikutip dari CNBC, Minggu (24/7/2022).



Zelensky pun turut mengomentari serangan tersebut.

"Bahkan belum 24 jam berlalu sebelum terminal gandum ini, wilayah Odesa dan pelabuhan diserang," kata Zelensky kepada delegasi anggota parlemen Amerika Serikat (AS) yang mengunjungi Ukraina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More