Pertukaran Tahanan, Belgia Akan Bebaskan Diplomat Iran Terdakwa Terorisme
Kamis, 21 Juli 2022 - 19:06 WIB
Pengadilan Antwerpen memutuskan bahwa Assadi telah mendalangi proyek ini atas nama intelijen Iran, di bawah perlindungan diplomatik sebagai utusan ke Austria - dan dengan demikian tidak memiliki kekebalan di Belgia.
Teheran pun marah, menuntut agar Belgia mengakui status diplomatik Assadi dan membebaskannya.
Awal bulan ini, dengan menyajikan perjanjian tentang pemindahan orang-orang yang dijatuhi hukuman kepada anggota parlemen, Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne mencoba memisahkan teks dari kasus Assadi.
Namun dia mengakui bahwa segera setelah Assadi ditangkap, kepentingan Belgia dan 200 warga negaranya di Iran menjadi target pembalasan potensial.
"Sejak hari pertama, kami merasakan tekanan dari Iran dan situasi keamanan kepentingan kami telah memburuk secara sistematis," kata Van Quickenborne ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/7/2022).
Tekanan itu mencapai puncaknya pada 24 Februari, ketika pekerja bantuan berusia 41 tahun, Vandecasteele, ditahan di Teheran oleh otoritas Iran, yang tampaknya dilakukan tanpa tuduhan.
Pada 11 Maret, kurang dari tiga minggu setelah penangkapannya, yang tidak segera diumumkan, Belgia menandatangani perjanjian pertukaran tahanan dengan Iran - memicu klaim bahwa mereka menyerah atas "pemerasan yang menjijikkan".
"Iran adalah negara nakal, tetapi kami tidak memilih dengan siapa kami berbicara, dan membebaskan Vandecasteele adalah prioritas kami," Van Quickenborne bersikeras pada hari Selasa setelah berjam-jam berdebat di parlemen.
Pada hari Rabu, ia memperingatkan anggota parlemen bahwa salah satu dari 200 orang Belgia yang masih di Iran "bisa dikurung" dan menekankan bahwa intelijen Belgia berpikir menolak perjanjian itu akan meningkatkan ancaman.
Teheran pun marah, menuntut agar Belgia mengakui status diplomatik Assadi dan membebaskannya.
Awal bulan ini, dengan menyajikan perjanjian tentang pemindahan orang-orang yang dijatuhi hukuman kepada anggota parlemen, Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne mencoba memisahkan teks dari kasus Assadi.
Namun dia mengakui bahwa segera setelah Assadi ditangkap, kepentingan Belgia dan 200 warga negaranya di Iran menjadi target pembalasan potensial.
"Sejak hari pertama, kami merasakan tekanan dari Iran dan situasi keamanan kepentingan kami telah memburuk secara sistematis," kata Van Quickenborne ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/7/2022).
Tekanan itu mencapai puncaknya pada 24 Februari, ketika pekerja bantuan berusia 41 tahun, Vandecasteele, ditahan di Teheran oleh otoritas Iran, yang tampaknya dilakukan tanpa tuduhan.
Pada 11 Maret, kurang dari tiga minggu setelah penangkapannya, yang tidak segera diumumkan, Belgia menandatangani perjanjian pertukaran tahanan dengan Iran - memicu klaim bahwa mereka menyerah atas "pemerasan yang menjijikkan".
"Iran adalah negara nakal, tetapi kami tidak memilih dengan siapa kami berbicara, dan membebaskan Vandecasteele adalah prioritas kami," Van Quickenborne bersikeras pada hari Selasa setelah berjam-jam berdebat di parlemen.
Pada hari Rabu, ia memperingatkan anggota parlemen bahwa salah satu dari 200 orang Belgia yang masih di Iran "bisa dikurung" dan menekankan bahwa intelijen Belgia berpikir menolak perjanjian itu akan meningkatkan ancaman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda