Negara-negara dengan Perdagangan Manusia Terbanyak di Dunia

Kamis, 21 Juli 2022 - 06:01 WIB
Aparat penegak hukum mendata sejumlah wanita yang jadi korban perdagangan manusia. Foto/REUTERS
NEW DELHI - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk segala tindak perdagangan manusia, termasuk perbudakan, melalui Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 317.

Untuk itu, tanggal 2 Desember ditetapkan sebagai Hari Penghapusan Perbudakan Sedunia dan 31 Juli ditetapkan sebagai Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia.

Akan tetapi, kasus perdagangan manusia masih marak terjadi dengan berbagai bentuk. Berdasarkan data Global Report on Trafficking in Person 2020 yang dikeluarkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), pada 2018 terdapat 50% kasus perdagangan manusia berbentuk eksploitasi seksual, 38% dalam bentuk kerja paksa, 6% kasus aktivitas kriminal, 1,5% kasus pengemis, dan 1% kasus pernikahan paksa.

Lalu, negara mana saja yang memiliki jumlah kasus perdagangan manusia paling banyak? The Walk Free Foundation menerbitkan laporan Global Slavery Index 2018 yang mengulas mengenai perbudakan modern.

Istilah perbudakan modern ini memayungi beragam istilah yang mencakup konsep perdagangan manusia, kerja paksa, perbudakan, pernikahan paksa, penjualan dan eksploitasi anak.



Para korban perbudakan modern ini berada dalam situasi eksploitasi, tidak dapat menolak ataupun pergi karena mendapat ancaman, mengalami kekerasan, pemaksaan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan.

Mengacu pada Global Slavery Index 2018, berikut 7 negara teratas dalam jumlah korban perbudakan modern.

1. India

India merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Di samping itu, menurut laporan Global Slavery Index 2018 India ternyata memiliki prevalensi perbudakan modern sebesar 6,1 per 1.000 penduduk.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More