Gelombang Panas Terjang Spanyol, Lebih dari 500 Orang Tewas

Kamis, 21 Juli 2022 - 00:01 WIB
Seorang wanita membawa kipas saat gelombang panas menerjang Seville, Spanyol. Foto/REUTERS/Marcelo del Pozo
MADRID - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan "lebih dari 500 orang" tewas selama 10 hari gelombang panas di Spanyol. Ini menjadi salah satu gelombang panas paling intens yang pernah tercatat di negara itu.

Sanchez pada Rabu (20/7/2022) mengutip angka yang dirilis Senin dari Institut Kesehatan Carlos III yang memperkirakan jumlah kematian terkait panas itu berdasarkan jumlah kematian berlebih bila dibandingkan dengan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.

Lembaga tersebut menekankan angka-angka ini adalah perkiraan statistik dan bukan catatan kematian resmi.



“Selama gelombang panas ini, lebih dari 500 orang meninggal karena suhu yang begitu tinggi, menurut statistik,” ungkap Sanchez.



“Saya meminta warga untuk sangat berhati-hati. Darurat iklim adalah kenyataan,” papar dia.

Spanyol dicekam gelombang panas yang mempengaruhi sebagian besar Eropa Barat yang mendorong suhu setinggi 45 derajat Celcius di beberapa daerah pekan lalu.



Gelombang panas juga memicu puluhan kebakaran hutan. Kobaran api memaksa evakuasi ribuan orang dan merenggut dua nyawa yaitu seorang petugas pemadam kebakaran dan seorang penggembala ternak yang terjebak dalam kobaran api di barat laut Spanyol.

Gelombang panas 9-18 Juli adalah salah satu yang paling intens yang pernah tercatat di Spanyol, menurut badan meteorologi AEMET, Rabu (20/7/2022).

“Paling tidak, ini adalah gelombang panas paling intens ketiga dalam hal perluasan dan durasi geografisnya sejak pencatatan modern dimulai pada tahun 1975,” ungkap juru bicara AEMET Beatriz Hervella.

“Hanya dua gelombang panas lainnya yang bertahan lebih lama, satu pada Juli 2015 yang berlangsung selama 26 hari dan satu lagi pada Agustus 2003 yang berlangsung selama 16 hari,” papar dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More